Peringatan hari santri di Kota Pariaman. (ist) |
Peringatan Hari Santri 2023 mengusung tema; "Jihad Santri Jayakan Negeri". Hari santri itu sendiri puncaknya 22 Oktober, dan baru saja diperingati di seluruh Indonesia.
Gegap gempita, mewarnai peringatan hari santri itu sendiri. Tentu, tampilan santri pakai sarung paling banyak diperdebatkan dan dibincangkan usai momen itu.
Yang lebih menarik, momen hari santri tahun ini terasa sekali gemanya. Mungkin karena faktor tahun politik, sehingga hiruk-pikuk politik dan nuansa Pilpres terasa sekali dalam momen itu.
Ditambah Panglima Santri Abdul Muhaimin Iskandar tampil sebagai cawapres. Dia sudah mendaftar ke KPU bersama Capres Anies Baswedan tiga hari sebelum hari santri diperingati.
Hari santri, jelas harinya NU. Karena perjuangan NU 22 Oktober ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai hari santri.
Hari itu didasarkan pada resolusi jihad NU yang dicetuskan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Menurut NU, tanpa 22 Oktober tidak akan ada 10 November sebagai hari pahlawan.
Jadi, intinya, hari santri adalah hari mengembalikan kekuatan NU sebagai tonggak pondasi dasar hidup berbangsa dan bernegara.
Secara umum, NU tidak terlibat dalam politik dukung mendukung partai politik dan pasangan Capres dan Cawapres.
Itu berkali-kali dan acap disampaikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Gus Yahya ini bicara lantang soal pengurus NU untuk tidak membawa atribut NU dalam suasana Pemilu.
Tetapi, mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, dengan berani dan gagahnya pasang badan untuk AMIN, pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
NU terpecah. Sangat wajar. Sebab, NU sama dengan Muhammadiyah. Sebuah Ormas Islam terbesar, sangat tidak boleh kecil oleh seorang kadernya yang ikut dalam politik praktis.
Nah, momen hari santri tahun ini setidaknya mengokohkan jihad atau perjuangan santri itu dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Santri tak boleh lelah berdakwah. Menyebarkan Islam rahmatan lil alamin, yang menjadi titik pengembangan NU itu sendiri.
Meskipun komitmen Muhaimin Iskandar untuk pengembangan pesantren dan santri tak diragukan lagi, bila Ketua Umum DPP PKB ini terpilih jadi Wapres bersama Presiden Anies Baswedan, yang namanya suara santri dan NU tetap tak bisa full ke pasangan ini.
Kehadiran Mahfud MD sebagai Cawapres mendampingi Ganjar Pranowo, ditambah kicauan Yenny Wahid mendukung Presiden selain Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, membuat suara santri dan NU "wajib" tidak menyatu pada satu pasangan Capres dan Cawapres.
Sementara, kekuatan kaum tariqat yang menokohkan KH Muhammad Luthfi bin Yahya kontan-kontan berada di barisan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Perkumpulan kaum tariqat adalah lembaga di NU. Muhammad Luthfi bin Yahya sudah lama jadi tokoh sentral dalam organisasi ini.
Terakhir, organisasi ini menggelar muktamar dan menghadirkan sejumlah tokoh ulama dunia. Prabowo Subianto jadi ketua panitianya.
Momen hari santri tahun ini, setidaknya memberikan warna tersendiri bagi santri dan NU, dalam berkhidmat untuk negeri.
Santri terus berjihad. Jihadnya menjangkau semua lini kehidupan. Politik praktis hanya satu dari sekian banyak aktivitas santri dalam membangun bangsa dan negara ini. (ad/red)