Ketua PWNU Sumbar Ganefri menyerahkan penghargaan pada Kapolda. (ist) |
Agam, Sigi24.com--Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sumatera Barat berikan penghargaan kepada Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono pada apel peringatan Hari Santri 2023 tingkat Provinsi Sumatera Barat yang dipusatkan di Pesantren Ashhabul Yamin, Jorong Lasi Tuo, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (22/10/2023).
Ketua Tanfidziah PWNU Sumbar Prof. Ganefri, Ph.D., pada sambutan penyerahan piagam penghargaan kepada Kapolda Sumbar Suharyono mengatakan, alasan pemberian penghargaan ini adalah selama bertugas di Sumbar Suharyono dinilai berhasil menjaga stabilitas dan keamanan Sumbar dengan baik. Sehingga ketenangan dan kenyamanan masyarakat Sumatera Barat dapat terwujud.
Suharyono juga sudah mendukung PWNU Sumbar dalam Pekan Olahraga dan Seni NU (Porseni) NU pada Januari 2023 yang meraih juara 4, dan juara pertama di luar Jawa.
"Selain itu, Suharyono juga disenangi oleh masyarakat Sumatera Barat. Ini dibuktikan dengan hampir setiap hari masyarakat menyampaikan aspirasi dan diterima langsung Kapolda Sumbar Suharyono. Saran -saran yang disampaikan masyarakat itu didengar dan menjadi perhatian serius oleh Suharyono," kata Ganefri yang juga Rektor Universitas Negeri Padang ini.
Suharyono sendiri dilantik Kapolri Listyo Sigit Prabowo, pada Selasa (18/10/2022). Berarti hari ini sudah menjabat selama satu tahun empat hari, kata Ganefri.
Kapolda Sumbar Suharyono dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat Hari Santri ke -8. Temanya begitu indahnya yakni, jihad santri jayakan negeri. Belajar Dunia dan akhirat
Saya 50 tahun lalu juga belajar di pesantren. Saat umur 5 tahun tinggal di pesantren.
Santri silakan gantungkan cita-citanya setinggi langit. Santri harus semangat belajar. Kita ini harus bermanfaat, kalau bermanfaat bagi orang lain maka hidupnya akan bahagia. Jangan sebarkan hoax, memfitnah. Jangan sampai santri kulitnya cantik, tapi perilakunya tidak mencerminkan kebaikan. Moralnya santri sudah terbentuk di pesantren. Sehingga nantinya santri memiliki moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah sebagai pembina apel Hari Santri menyebutkan begitu besarnya peran dari ulama, syekh, dan buya dalam perjuangan meraih kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan yang diraih atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Esa, buktinya ditulis dalam UUD 1945.
"Santri adalah masa depan bangsa, yang akan membuat bangsa Indonesia besar, memiliki mimpi besar, bukan jadi bangsa yang kere. Santri harus mampu jadi pemuda kuat, beriman, pengetahuan, memiliki mental dan ekonomi yang kuat nantinya.
"Di sekolah agama, tauhid diperkuat sehingga menjadi manusia yang takut berbuat salah.
Santri juga jadi agen persatuan bangsa. Bukan perusak bangsa," kata Mahyeldi.
Sekretaris PWNU Sumbar Tan Gusli mengatakan, peringatan Hari Santri yang dilaksanakan dengan Apel Hari Santri secara serentak. PWNU Sumbar melaksanakan apel di pesantren Ashhabul Yamin Jorong Lasi Tuo Nagari Lasi kecamatan Canduang pdihadiri 2.500 peserta terdiri pimpinan, guru, santri dan masyarakat. Se Sumatera Barat sebanyak 20.000 santri beserta seluruh jajaran pengurus NU, lembaga, Banom serta warga Nahdliyyin Sumbar.
"Pada Sabtu (21/10/2023) malam secara serentak dilaksanakan pembacaan satu milyar salawat nariyah di berbagai pondok pesantren yang ada di masing-masing PCNU di Sumbar. Tingkat Sumatera Barat dipusatkan di Pesantren Ashhabul Yamin Jorong Lasi Tuo Nagari Lasi kecamatan Canduang Kabupaten Agam," kata Tan Gusli.
Apel Peringatan Hari Santri ini juga dihadiri pengurus PWNU Sumbar diantaranya Katib Joben, Wakil Ketua Armaidi Tanjung, Ahmad Syafruddin, Wakil Sekretaris Eri Gusnedi, Pimpinan Pesantren Ashhabul Yamin Akmal Hadi SHI, Wakil Rektor 2 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumbar, seribuan santri Pesantren Ashhabul Yamin dan undangan lainnya. (rls/red)