Foto bersama usai Podcast Padang Pariaman Bicara. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Peran perempuan di parlemen. Sebuah judul yang seksi, dan sering dalam perdebatan yang panjang.
Rabu 13 September 2023, dua perempuan hebat Piaman terlibat dalam pembahasan ini di Podcast Padang Pariaman bicara.
Dia Dewi Fitri Deswati, perempuan pengusaha, politisi senior di Kota Pariaman yang kini mencaleg di PKB untuk DPRD Sumbar.
Kemudian Betri Murdiana, Ketua Fatayat NU Sumbar yang hari ini mencaleg ke DPRD Padang Pariaman lewat PKB.
Perempuan sepertinya sudah terkooptasi oleh berbagai beban dalam opini banyak orang.
Contoh, ketika bicara kekerasan dalam rumah tangga, perempuan yang jadi topiknya, maraknya kehidupan malam dan dunia hiburan, pun perempuan yang disalahkan.
Begitu juga soal stunting, perempuan yang jadi objeknya. Nah, tentu mindset ini harus dibalik, setidaknya pemahaman keadilan dan kesetaraan gender harus tersosialisasi dengan baik.
Sebab, di keterangan yang lain, perempuan adalah tiang negara, surga dibawah telapak kaki ibu yang notabene seorang perempuan.
"Peran politisi perempuan di dewan selama ini, nyaris tak bersua dalam soal sebanyak itu," ulas Dewi Fitri Deswati.
Dan lagi, katanya, perempuan yang terjun ke panggung politik itu belum paham dan mengerti soal perjuangan dan tugas pokoknya jadi wakil rakyat.
Di tambah pula, ujar dia, pemilih terbanyak adalah perempuan, banyak tidak memilih calon dalam pemilu dari kalangan perempuan itu sendiri.
Lembaga wakil rakyat butuh perempuan yang punya ilmu dan nilai-nilai perjuangan, sehingga bisa maksimal bersuara di dewan.
Ke dewan bukan untuk merubah nasib. Tetapi mengabdi. Memberikan yang terbaik, terutama soal ketidakadilan terhadap perempuan itu sendiri.
Negara memang sudah memberi ruang, dan mengalokasikan 30 persen keterwakilan perempuan dalam pencalonan.
Namun, sebagian partai memenuhi ini sebagai pelengkap. Tak banyak perempuan hebat dan piawai berpolitik yang ditempatkan pada Caleg jadi.
Alhamdulillah, katanya, PKB sebagai partai yang lahir dari rahim PBNU memberikan ruang yang lebih untuk perempuan ini.
Lewat PKB ini, Dewi Fitri Deswati merasa dapat tempat. 14 tahun dia jadi perempuan politik, dan memimpin partai politik, ternyata dia mampu membuat partai yang dia pimpin di kota Tabuik itu jadi besar.
Sementara, Betri Murdiana terus mendorong perempuan untuk menjadi bagian dari perjuangan bagi perempuan itu sendiri.
"Kita mulai dari pendidikan perempuan itu sendiri. Sebab, faktor pendidikan amat menentukan langkah dan gerak selanjutnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan itu sendiri," ujar caleg PKB di Dapil II Padang Pariaman ini.
Intinya, baik Dewi Fitri Deswati yang berjuang untuk ke Sumbar di Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman ini maupun Betri Murdiana, dewan atau wakil rakyat butuh perempuan tangguh, pejuang dan punya pendidikan.
"Tidak perempuan atau wakil rakyat yang merubah nasib status sosialnya. Perempuan harus pilih calon perempuan hebat, dan bisa bersuara untuk perempuan pula," ungkapnya. (ad/red)