 |
| Plang merek kantor Bawaslu Provinsi Bengkulu. (yh) |
Bengkulu, Sigi24.com--Menarik perhatian publik, ada tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu diduga disusupi calon Komisioner Bawaslu kabupaten dan kota berasal dari kabupaten tetangga.
Kabar berkembang, calon Komisioner Bawaslu Kabupaten Bengkulu Tengah terdaftar calon asal Bengkulu Utara. Bahkan ia dikabarkan telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota Panwaslu Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara demi tekad mencalonkan diri sebagai calon Komisioner Bawaslu Kabupaten Bengkulu Tengah.
Berdasarkan surat pengumuman penetapan nama Panwaslu Kecamatan dalam Pemilu serentak Tahun 2024 nomor : 094/KP.01.00/Be-03/10/2022 tercatat nama Evi Kusnandar sebagai salah seorang anggota Panwaslu Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara yang saat ini masuk 6 besar menuju 3 besar calon Komisioner Bawaslu Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sebelumnya, ia juga tercatat sebagai calon anggota KPU Bengkulu Utara dikutip dari berita yang diterbitkan oleh Bengkulu Ekspres dengan judul "Ini Daftar Nama Calon Anggota KPU Bengkulu Utara yang Lolos Administrasi" terbit pada Minggu 26-03-2023,12:34 WIB.
Selain itu, Di Kabupaten Kaur diduga tercatat salah seorang calon Komisioner Bawaslu Kabupaten Kaur asal Bengkulu Selatan yang tidak bertempat tinggal di daerah mendaftar sebagai calon Komisioner Bawaslu.
Begitu juga di Kabupaten Lebong, dikabarkan terdapat calon yang datang dari kabupaten tetangga yang pesertanya tidak menetap di kabupaten tempat mendaftar.
Dikonfirmasi wartawan, Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu terkait soal ini belum ada jawaban. Begitu juga Ketua Bawaslu RI Belum bisa di konfirmasi terkait ini.
Salah seorang warga Kabupaten Lebong, Vivi Menyanyangkan hal ini terjadi. Menurutnya seorang anggota Komisioner Bawaslu kabupaten dan kota haruslah orang yang benar-benar bertempat tinggal di daerah mendaftar agar memahami peta lokasi tugas.
"Sangat disayangkan ini terjadi, meski mereka telah pindah KTP. Pindah KTP hari ini sangat mudah untuk kepentingan tertentu. Namun orang yang memahami peta lokasi dan kultur daerah tentunya putra daerah," tegasnya. (yh/red)
