Foto bersama usai pembentukan Forum Kyai Tahlil Sumut. (ist) |
Sumut, Sigi24.com--Jagung rebus dan singkong rebus mewarnai deklarasi Forum Kiai Tahlil Sumatera Utara, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Acara ala kaum sarungan dengan penuh riang gembira di acara deklarasi Forum Kyai Tahlil (FKT) Wilayah Sumatera Utara.
Sejumlah makanan khas santri berderet tersaji di depan pembentukan Forum Kyai Tahlil (FKT) Wilayah Sumatera Utara.
Ketua FKT Sumatera Utara KH. Akhmad Khambali, mengatakan bahwa Forum Kyai Tahlil di bentuk untuk melestarikan budaya dan tradisi Nahdlatul Ulama.
"Hakekatnya, tahlil adalah tradisi bangsa Indonesia, apalagi Khususnya di Tanah Deli ini perlu kita Istiqomahkan tradisi baca tahlil ini," ujar Kyai Khambali.
Sedang tujuan pembentukan Forum Kyai Tahlil Provinsi Sumatera Utara, lanjutnya, adalah di samping menjaga eksistensi budaya amaliah nahdliyin yang sudah menyatu di tubuh nahdliyin, juga menjadi washilah para kiai dan ulama untuk menjaga NKRI.
"Dengan washilah kiai tahlil, kami siap menjalankan amanah Kiai Maimun Zubair, Gus Mustofa Bisyri, Habib Lutfi Bin Yahya dan Gus Hayat untuk memakmurkan masjid dengan tahlil, membentengi dari pengaruh radikalisme dan menjaga NKRI," ucap Kyai Khambali yang juga Pengasuh Majlis Sholawat Ahlul Kirom.
Senada dengan Kyai Khambali, kordinator pusat FKT, Hayatul Makky (Gus Hayat), mengatakan, terbentuknya FKT salah satunya adalah untuk menyatukan kembali warga nahdliyin agar tetap menjaga NKRI yang bersatu, berdaulat, berazazkan Pancasila.
"Tujuan utamanya FKT itu, untuk menjaga agar warga nahdliyin menjaga satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Yaitu Indonesia," katanya.
Sedangkan tahlil, lanjut Gus Hayat, adalah tradisi warga nahdliyin yang sudah turun temurun dilakukan sebagai media pernyataan sikap untuk berkesaksian bahwa Tuhan itu satu.
Usai dilakukan pembentukan Forum Kiai Tahlil Wilayah Sumatera Utara, acara dilanjutkan dengan diskusi dan ramah guna mentradisikan tahlil. (rls/red)