Ladang pokat di Lubuk Alung. |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Hiruk pikuk Pemilu 2024 mulai heboh. Oleh partai peserta pemilu, masa pendaftaran caleg adalah bagian dari kampanye.
KPU sebagai penyelenggara, Ahad (14/5/2023) mengakhiri tahapan penerimaan berkas calon yang diajukan partai.
Yang paling menghebohkan, tentu saat detik-detik terakhir, injury time, para pimpinan partai berebut datang ke KPU.
Selesai masa ini, tentu Daftar Calon Sementara (DCS) diumumkan oleh KPU, sesuai tahapan pelaksanaan pemilu serentak, Pileg dan Pilpres tahun depan.
Berbagai adegan dan gaya yang ditampilkan partai membuat daya tarik tersendiri oleh masyarakat pemilih tentunya.
Statement politik pimpinan partai pun harus dibuat istimewa. Beruntung partai besar, mereka bisa membawa rombongan dalam jumlah yang banyak ke KPU.
Momen pendaftaran, sepertinya helat dan pagelaran yang harus dimanfaatkan oleh partai. Pun KPU dan Bawaslu tak ketinggalan.
Sebagai penyelenggara, kedua lembaga itu melayani sepenuhnya para pimpinan partai. Bahkan terkesan berlebih. Begitu benarlah pesta demokrasi yang akan dilakukan tahun depan.
Tak panjang sih. Pidato ketua partai tentunya bagian dari menunjukkan jati diri, komitmen dan cita-cita partai di level masing-masing, sesuai kapasitas sang ketua partai itu sendiri.
Yang hobi dan senang berpidato, panjanglah waktunya tampil di mimbar yang memang sudah disediakan KPU. Semua yang hadir, meskipun sebagian besar para kader dan caleg-nya sendiri, dihormati, sedikit dielu-elukan, sehingga sedikit terkesan seperti lomba pidato.
Ya, seperti itulah momen yang tak boleh disia-siakan. Hanya sekali dalam masa pendaftaran itu. Tentu momen yang singkat, harus dibuat berkesan, penuh makna, dan merangkum semua yang sudah digambarkan sebelumnya oleh partai bersangkutan.
Yang paling menarik itu adalah, komentar atau pidatonya tentang perolehan kursi pada pemilu yang akan datang. Sebab, pemilu adalah ajang pemilihan anggota dewan. Mesti ada target dan cita-cita partai dalam menyemarakkan suasana pemilu itu sendiri.
Nah, target perolehan kursi itu berdasarkan kursi yang dimilikinya saat ini. Rata-rata, semua partai ingin punya wakil di dewan.
Di Kabupaten Padang Pariaman ada 40 kursi DPRD. Terbagi kepada empat daerah pemilihan. Dapil I yang meliputi Kecamatan Nan Sabaris, Enam Lingkung, 2X11 Kayu Tanam, Ulakan Tapakis, dan 2X11 Enam Lingkung. Di Dapil ini tersedia 11 kursi.
Dapil II adalah Kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung dan Sintuak Toboh Gadang, juga punya 11 kursi. Sedangkan Dapil III yang membawahi Kecamatan Sungai Geringging, Sungai Limau, Batang Gasan dan IV Koto Aur Malintang punya sembilan kursi.
Terakhir, Dapil IV yang meliputi Kecamatan V Koto Kampung Dalam, VII Koto Sungai Sariak, Patamuan, V Koto Timur, dan Padang Sago juga sembilan kursi.
Pemilu 2019, Gerindra Padang Pariaman keluar sebagai pemenang. Partai ini punya tujuh kursi, sama dengan PAN. Hanya Gerindra dan PAN beda suara.
Makanya, Ketua DPRD berasal dari Gerindra. Sedangkan PAN Wakil Ketua, sama dengan PKS yang empat kursi juga berhasil dapat kursi pimpinan.
Kursi PKS sama dengan Demokrat, Golkar, PKB dan PPP. Tetapi suara PKS mencapai nomor tiga, sehingga jadi pimpinan dewan Ketua DPD PKS Padang Pariaman, Risdianto.
Untuk pemilu serentak tahun depan, semua partai punya keinginan untuk menang, dan meraih kekuasaan tentunya.
Gerindra ingin mengulang cerita menang pemilu lalu, PAN juga seperti demikian. Bahkan Ketua DPD PAN Padang Pariaman Suhatri Bur targetkan 10 kursi.
Golkar, Demokrat, PKB, PKS, PPP pun tak ketinggalan. Momen pemilu adalah ajang adu kekuatan, adu gagasan dan adu simpati masyarakat.
Masyarakat punya pilihan. Ada banyak partai dengan segala program dan kerjanya untuk kepentingan rakyat. (ad)