Salah satu irigasi yang punah akibat curah hujan tinggi, Sabtu malam kemarin di Aur Malintang. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Akibat hujan lebat siang Jumat hingga Sabtu 28 - 29 April 2023 lalu, puluhan hektar sawah masyarakat petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Pematang Jaya (KTPJ) Nagari III Koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat terancam kehilangan mata pencaharian.
Terlihat empat buah irigasi KTPJ rusak berat. Keempat irigasi tersebut terletak di sepajang aliran Sungai Ipuah, Batu Basa.
Yang pertama Irigasi DI Banda Tembok terlihat sayap bendungan sebelah selatan runtuh. Juga sayap dan badan atau tembok saluran di bawah bendungan sepanjang 4 meter runtuh.
Saat ini terlihat masyarakat anggota Keltan Pematang Jaya menggunakan dua buah batang pinang guna mengalirkan air untuk mengairi sawah. Terlihat juga ada tiga titik badan banda atau saluran runtuh dan telah diperbaiki dengan menyusun karung karung berisi tanah.
Kedua DI Banda Kajai terlihat bendungan dari kawat bronjong rusak dan hanyut, juga badan saluran jarak sekitar 40 meter dari bendungan runtuh atau tumbang ke sungai.
Ketiga Banda Kasiak, bendungan darurat terlihat telah dihanyut air banjir juga terlihat badan saluran tali banda ada tiga titik atau tiga lokasi runtuh ke sungai
Dan Irigasi DI Durian Randah Ujung Pematang bagian bawah bendungan berlobang dari saluran bak penguras, dan sayap sebelah selatan arah bawah bendungan runtuh. Juga saluran arah ke ujung pematang ada lima titik longsor menimbun saluran atau tali bandar.
Juga ada satu lokasi dekat kandis di atas sawah Niki Yudistira badan saluran (tali banda) pasangan sebelah timur runtuh sekitar 12 meter/ tumbang.
Ketua KTPJ Syafrudin yang didampingi Abu Zanir atau Bagindo Anin, Ali Umar, Ayun dan Niki Yudistira, mengatakan bahwa kerusakan banda ini sudah disampaikan kepada H. Azwar Mardin, Walinagari III Koto Aur Malintang.
"Kita berharap walinagari menyampaikan persoalan ini ke BPBD dan Bupati Padang Pariaman," katanya.
Di samping itu, mereka juga Mengajak walinagari untuk turun ke lapangan, melihat kondisi irigasi yang rusak itu.
Sementara Ali Umar, anggota Kelompok Tani Pematang Jaya mengatakan, masyarakat yang tergabung dalam kelompok sangat mengharapkan Bupati Padang Pariaman, BPBD atau instansi terkait membantu, memperbaiki banda ini.
"Banda irigasi ini urat nadi perekonomian masyarakat yang mayoritas bertani. Air sawah bergantung pada aliran irigasi ini," ujarnya. (syaf)