UMSB Bukittinggi. (ist) |
Padang, Sigi24.com--Pemecatan Liesma Siregar sebagai dosen tetap Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB), terlihat akan berbuntut panjang, dan makin ramai di bicarakan oleh berbagai pihak. Baik di kampus maupun di luar kampus.
Dr. Dedi Wardianto, ST, MT misalnya ketika bertemu di Rumah Sakit Siti Rahmah pada waktu lalu bercerita panjang kepada awak media ini, tentang kondisi kampus Muhammadiyah tersebut kedepannya.
"Jika hal ini terus dibiarkan, akan berguguran korban berikutnya," beber Dedi.
Dr. Dedi Wardianto yang akrab disapa Dedi ini mengaku sudah menagalami sendiri.
"Dulu saya juga dosen dan pernah mengajar di Universitas Muhammadiyah tersebut semenjak tahun 1996," kata dia.
Menurutnya, dia sebagai orang yang bisa dibilang sudah senior mengajar di sana yaitu di Fakultas Tekhnik Bukittinggi.
"Tapi makin lama terasa makin tidak nyaman dan akhirnya pada 28 Desember 2020, saya resmi keluar dari Universitas Muhammadiyah tersebut," ungkap Dedi sedikit kesal.
Selama bertugas di sana, berbagai jabatan juga pernah Dedi duduki, namun managemen kepemimpinan yang ada waktu itu dari atas sampai bawah terasa sudah banyak membuat para dosen tidak nyaman dalam menjalankan tugasnya.
"Karena adanya kelompok-kelompok tertentu terkesan tengah membangun kekuasaan di sana, dan ketika ada masalah dengan salah seorang anggota kelompok ini, siap-siap untuk digencet atau di keluarkan dari kampus," ujar Dedi.
Dedi lebih memilih untuk keluar sebagai dosen di sana, karena tidak tahan lagi dengan birokrasi yang tengah mereka bangun.
"Pilihan mundur yang saya ambil ini karena mengingat agar nama kampus ini jangan terlihat cacat dan diketahui orang banyak, apalagi bagi masyarakat di luar kampus," sesal Dedi.
Sekarang melalui kasus Liesma Siregar ini, Dedi berterima kasih. Memang sudah waktunya ke publik kebobrokan yang ada di kampus Muhammadiyah selama ini.
"Walaupun saya sudah meninggalkan kampus ini hampir tiga tahun, dengan situasi ini, kita berpikir dan merasa kasihan pada masa depan kampus ini nanti," kata dia.
Oleh karena itu, Dedi mendukung langkah yang dipilih oleh Liesma ini. Sudah saatnya dibongkar saja semua, karena terlihat persekongkolan kelompok ini sudah sampai ke Badan Pembina Harian (PBH).
"Kita berharap, sebelum bertambah lagi korban berjatuhan dan mengingat kampus ini makin dilirik oleh para calon mahasiswa, peristiwa ini semestinya harus cepat hilang dari kampus tersebut. Semoga kasus ini tersampaikan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi perguruan tinggi," harap Dedi.
Apa yang telah dibeberkan Dedi di atas memang terbukti. Dari informasi awak media terima, ada dua orang dosen lagi yang baru saja dipecat, salah satu diantaranya adalah profesor, siapa mereka ? Tunggu berita berikutnya. (nd)