Tim Safari Ramadhan tiga di Masjid Taqwa Muhammadiyah Paingan. (ad) |
Padang Pariaman, Sigi24.com---Gempa itu terasa kuat goyangan dan getarannya di Paingan, Sungai Limau. Sebagian besar jemaah Masjid Taqwa Muhammadiyah keluar dan turun dari lantai dua.
Senin (3/4/2023) itu, masjid ini sedang berkegiatan setelah Shalat Tarwih, yakni menerima kunjungan Tim Safari Ramadhan (TSR) tiga yang dipimpin Ketua DPRD Padang Pariaman Arwinsyah.
Meskipun pusat gempa berkekuatan 6,4 skala ricter itu di Padang Sidempuan, tapi di Paingan Sungai Limau terasa getaran.
Masyarakat pinggir laut dan berpengalaman dengan gempa besar 2009, kejadian malam itu sungguh menyentakkan banyak orang. Ada rasa trauma dan kenal mental mungkin.
Gempa terjadi saat Ketua DPRD Arwinsyah sedang berpidato. Pidato sebagai ketua tim, memperkenalkan semua anggota tim, meskipun Dewiwarman telah berpidato sebelum Arwinsyah.
Dewiwarman, anggota dewan dari PPP ini tergabung dalam tim ini. Sedikit bicara soal kegiatan pembangunan di Padang Pariaman, dan sedikit bersilaturahmi.
Maklum, Dewiwarman dan Arwinsyah, dua anggota TSR tentunya sama-sama alumni SMA Sungai Limau.
"Di sekolah, Arwinsyah yunior saya, dan di DPRD dia pimpinan saya," seloroh Dewiwarman.
Dan Dewiwarman menyampaikan, bahwa dinamika 2019 sudah selesai. Kini dan ke depan, semua anggota dewan, terutama yang di Dapil tiga ini berpikir dan berkontribusi untuk masyarakat.
Dari sembilan orang wakil rakyat Dapil ini, semuanya beda pemikiran, beda warna akibat beda partai, tapi tujuan dan niat sama. Sama ikut membangun dan berpihak ke masyarakat.
"Masyarakat jangan lagi berpikiran, bahwa anggota dewan ini punya suara banyak di sini, tapi tak pernah mencogok," kata dia.
Sebenarnya, kunjungan perdana TSR III di Masjid Taqwa Muhammadiyah Paingan ini sungguh beruntung, dan diharapkan punya kontribusi tersendiri.
Arwinsyah, Dewiwarman dan sejumlah anggota tim, juga tergabung dalam kesatuan alumni SMA Sungai Limau, dan ditambah pula, Sekwan Armeyn Rangkuti juga semenda Sungai Limau.
Bagi Arwinsyah, sebagian kegiatan pokok pikirannya, baik yang berupa fisik maupun pemberdayaan, itu terletak di Sungai Limau.
Sambutan antusias
Walinagari Guguak Kuranji Hilie M. Sahur dan sejumlah tokoh masyarakat Paingan, menyambut baik kehadiran TSR ini. Maklum, masjid dan nagari masih dalam tahapan pembangunan, yang tentunya butuh masukan dan sumbang saran dari kabupaten.
M. Sahur yang juga alumni SMA Sungai Limau, tentu punya kesan tersendiri terhadap tim. Dia bebas berkehendak, dan berharap sekali seluruh keinginan tercapai.
"Alhamdulillah, sebagian sudah jalan aspirasi masyarakat yang disampaikan ke anggota dewan itu, dan sebagian sedang jalan," ulas dia.
Selesai seluruh kegiatan di tengah masih dengan suasana mencekam akibat goyangan gempa, dan bantuan TSR diserahkan ke pengurus masjid, Walinagari M. Sahur mengajak tamu undangan untuk menikmati suasana lapau kopi.
Tak jauh. Di seberang jalan bersebelahan dengan Masjid Taqwa Muhammadiyah, dan di depan MAN dua Padang Pariaman tentunya, anggota tim menikmati hidangan teh telor jahe.
Lapaunya kecil dan sederhana. Kokoh dengan kayu usang dan atap bekas. Terkesan berkelas. Hanya minuman hangat, seperti teh, kopi dan lainnya dan makanan ringan, sambil ngobrol di sejumlah meja tempat duduk di warung kecil itu.
Ya, berbaur sekalian dengan masyarakat setempat, yang masih menghabiskan waktunya di lapau setelah Tarwih dan menjelang sahur.
Banyak cerita dan kisah, serta lahir cerita dan harapan baru, agaknya sudah hal yang bias di lapau.
Pesan Camat Sungai Limau Arlis kepada masyarakat untuk memanfaatkan momen pemilu dengan baik, cukup membuat banyak jemaah yang hadir berpikiran panjang.
Pilihan politik terhadap caleg dan partai, adalah hak masyarakat yang tidak dapat diganggu gugat. Ini otonom pribadi orang perorang dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Camat hanya memberikan dampak baik dan buruk terhadap calon yang sudah berpengalaman, ketimbang calon yang belum punya pengalaman. (ad)