Foto bersama peserta dengan instruktur Fauziah Fauzan El Muhammady. (ist) |
Padang, Sigi24.com--Pengelolaan keuangan pesantren. Ini materi pelatihan manajemen pesantren, Jumat (17/3/2023) di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang.
Ya, Jumat siang sehabis shalat Jumat. Langsung dengan motivator hebat Fauziah Fauzan El Muhammady.
Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang ini sungguh sangat luar biasa. Berbagi pengalaman soal pengelolaan keuangan pesantren.
Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang yang dipimpinnya, menjadi contoh tersendiri dalam menggambarkan pesantren masa depan. Orientasi perguruannya yang sudah mendunia, menjadi daya tarik tersendiri.
Di tambah pengalaman panjang Fauziah Fauzan dalam dan luar negeri, unit usaha perguruan ini yang dikelola secara profesional, membuat Diniyyah Puteri menjadi nilai tawar tersendiri.
Sangat penting artinya menjelaskan visi misi, proses dan tujuan akhir pesantren, sehingga pola pengembangan bisa terukur.
Ada target ketentuan yang ingin di capai dalam mengembangkan pesantren. Dan perlu jaringan yang tidak mengikat, sehingga pesantren jadi kekuatan tersendiri.
Sumberdaya manusia pesantren harus digerakkan. Butuh pimpinan dan pengelola yang profesional, jelas tujuan dan visi misinya dalam mengembangkan pesantren.
Diniyyah Puteri yang dikelolanya tahun ini memasuki usia satu abad. Kata Fauziah Fauzan bukan tidak ada cobaan dan ujiannya.
"Banyak cobaan, ujian dan tantangan. Tentu Allah SWT tempat yang pas tempat mengadu soal kesulitan itu," katanya.
Dan memang, pesantren punya kekuatan itu. Lulusan berkualitas tak datang dengan sendirinya. Banyak perjuangan, banyak keputusan yang kita lakukan.
Baik di internal sendiri maupun terhadap eksternal. Ada guru yang dipecat, tentu ada pula santri yang dikeluarkan. Ya ini bagian dari upaya menuju langkah kebaikan dan peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Tak terasa, Magrib pun menjelang. Ingin sebenarnya motivasi dan ilmu lewat Fauziah Fauzan ini terus mengalir, tapi waktu sudah memutuskan untuk istirahat.
Semua peserta puas, meski ilmu itu masih jauh dari kondisi pesantren yang ikut pelatihan angkatan keempat ini.
Setidaknya, pesantren yang banyak ini harus belajar banyak pada Fauziah Fauzan dan Diniyyah Puteri dalam pengembangan pesantren, lewat pengelolaan keuangan pesantren.
Begitu juga pengembangan unit usaha pesantren. Unit usaha Diniyyah Puteri sangat banyak, dan hampir mewarnai kota kecil berjuluk sejuk itu.
Mulai dari mini market, penginapan, londry, kafe, passion, dan lain sebagainya. (ad)