Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pondok Sate Anak Ibu Kian Melambung dengan Minuman Teh Telor Tapai

Owner Pondok Sate Anak Ibu Herman Sikumbang foto dengan Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade. (ist)

Padang Pariaman, Sigi24.com---Pondok Sate Anak Ibu merasakan dampak resesi ekonomi saat ini. Namun, dibalik itu ada produk lain yang menonjol, dan cukup digemari saat ini di pondok itu.

Owner Pondok Sate Anak Ibu Herman Sikumbang menyebutkan, bahwa dampak resesi ekonomi itu produk sedikit menurun.

"Namun, kita tetap buka tiap hari dari sore sampai malam," kata dia.

Herman Sikumbang menilai, pengurangan produksi, ketupat dan satenya adalah sebuah kewajaran dalam situasi dan kondisi saat ini.

Pengunjung setiap hari stabil. Malah terjadi peningkatan. "Sebab, kita juga menyediakan minuman khas "Teh Telor Tapai". Dan Alhamdulillah, penikmat minuman ini meningkat setiap harinya," ujar Ajo, begitu Herman Sikumbang disapa banyak orang.

Menurut Herman Sikumbang, penjualan daging saat ini berkisar sekitar 10 kilogram. Dan untuk bulan puasa serta lebaran, biasanya meningkat, sampai 50 kilogram daging seharinya.

Sate Anak Ibu memang memiliki rasa khas. Tak ada duanya di Padang Pariaman. Beroperasi di bilangan Simpang Lintas, Pasa Kandang Lubuk Alung, pengunjung pondok ini terus mengalami lonjakan.

Apalagi sejak menyediakan teh telor tapai, membuat rombongan wisata senang singgah dan mampir di pondok itu.

Memang, Sate Anak Ibu punya sejarah tersendiri untuk kuliner Padang Pariaman. Hadir sejak 20 tahun yang lalu di Lubuk Alung, merek ini pun sudah lama dan melanglang buana di rantau orang.

Kata Herman Sikumbang, merek ini sejak dari orangtuanya dulu. "Sudah lama dan eksis di sejumlah perantauan dulunya. Dan sejak 20 tahun lalu, memilih buka di Lubuk Alung," ulas dia.

Seiring dengan itu, momen puasa dan lebaran, Sate Anak Ibu pun menambah karyawannya. Sebab, kesibukan yang tinggi, produksi yang meningkat harus dibarengi dengan penambahan karyawan.

"Sekarang masih empat orang. Untuk puasa dan lebaran, itu sampai 10 orang karyawan. Lima di depan untuk pelayanan, dan lima di belakang di bagian minuman," sebut Herman Sikumbang.

Herman Sikumbang menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu dan pelanggan setia Sate Anak Ibu, yang telah menetapkan makanan ini sebagai pilihan dalam kulinernya.

"Begitu juga kepada pejabat dari berbagai daerah, bupati dan walikota. Jangan lupa, Anda puas beritahu teman, Anda kurang puas beritahu kami," ungkapnya.

Sate Anak Ibu, adalah kuliner yang cukup ternama, dan namanya terus melambung jauh. Harga jual menegang.

Seporsinya Rp17 ribu, isinya ketupat dua daging lima tusuk. Minta setengah juga bisa. Sedangkan teh telor tapai segelasnya Rp10 ribu. (ad)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies