Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pesantren Harus Jadi Contoh Pola Hidup Bersih dan Sehat

Foto bersama dengan narasumber Saidan Lubis. (ist)

Padang, Sigi24.com--Sebelum masuk ke materi keduanya, tentang kebersihan pesantren, Jumat (17/3/2023) Dr. Saidan Lubis memfasilitasi para peserta untuk mempersentasikan tugas kelompok.

Semua ada enam kelompok di kelas manajemen pondok pesantren itu. Masing-masing kelompok diberi waktu 20 menit plus dengan komentar dari kelompok lain.

Tugasnya tentang brand desain pondok pesantren masa depan, sesuai tingkatan dan metode pondok yang diambil sampelnya dalam kelompok itu. 

Hanya satu pondok yang diminta membuatnya dalam satu kelompok. Kelompok pakai ketua, sekretaris, juru bicara, dan anggota. 

Oleh Saidan Lubis, semua anggota yang dalam kelompok harus punya peran. Semua dinilai sesuai ketentuannya.

Menjelang Jumat, materi tersampaikan dengan baik. Sejam jelang Jumat, Saidan Lubis menjelaskan soal kebersihan lingkungan pesantren. 

Nah, lingkungan bersih tentu menjadi titik dari kesehatan santri dan keluarga besar pesantren itu. 

Saidan Lubis menceritakan kisahnya di Pesantren Mustafawiyah. Dia pernah mondok di Purba Baru itu dulu, dan tentu jadi alumni karena tamat pendidikan di situ. 

Air sungai yang dijadikan tempat mandi dalam keseharian, dan sungai itu pula yang jadi tempat buang air besar, sehingga dia pernah mengalami penyakit gatal-gatal. 

Nah, sumber air yang bagus dan bersih, perlu dijadikan utama untuk mendirikan pesantren. Dia mencontohkan sejumlah pesantren yang sangat bersih dan steril di Jawa.

Saidan Lubis punya banyak pengalaman dalam soal kebersihan pondok pesantren ini. Dia sering studi tiru ke sejumlah pesantren besar di nusantara ini. Orang pesantren jangan hanya pintar ngomong kebersihan bagian dari iman, sementara lingkungan pondoknya kumuh dan tak terurus kebersihannya.

Pola hidup sehat dan bersih, seharusnya pesantren jadi percontohan di tengah lingkungannya. Perkembangan dan perbaikan pesantren dalam soal ini, tentu semakin terlihat akhir-akhir ini.

Lingkungan pesantren yang dulu akrab dengan rokok, harus menjadi perhatian tersendiri oleh penyelenggara, agar bisa bebas dari rokok.

Saidan Lubis punya pengalaman tersendiri di dunia pesantren ini. Jelas seluk beluk pesantren, karena lama di dunia itu. Pesantren besar lagi, sehingga materi ini patut sekali dia yang memberikan.

Rokok, katanya, sangat merugikan kesehatan. Saidan Lubis punya pengalaman tersendiri soal kebiasaan merokok orang pesantren ini.

Karena punya pengalaman panjang soal ini, dan sudah bisa berhenti, maka pola hidup sehat dan bersih, sudah mewarnai kehidupannya.

Meskipun sudah pensiun, Saidan Lubis masih tampak energik, lincah dan tak kalah dengan anak milenial, lincah mengutak-atik laptop. 

Bahkan, terkesan dia belum pensiun. "Saya masih belum terasa pensiun, karena masih sibuk kian kemari, memberikan materi, mengisi kuliah," kata dia. (ad)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies