Para santri yang tamat marapulai dan tamat tafsir yang ikut wisuda. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Sebanyak 22 santri Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kecamatan 2X11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Ahad (12/3/2023) mengikuti wisuda.
Ya, wisuda tamat kaji dan tamat tafsir. Empat dari 22 santri itu tamat kelas tujuh, atau tamat marapulai kaji. Sedangkan 18 santri tamat tafsir.
Prosesi wisuda ini tiap tahun dilakukan di pesantren yang berdiri sejak 1940 ini. Di samping itu, juga sekalian diadakan wisuda Tahfidzul Quran.
Seperti biasa, wisuda di pondok ini bukan akhir dari masa belajar. Santri tetap dituntut menambah ilmu pengetahuannya.
Wisuda hanya sebagai pembatas, menandakan santri bersangkutan untuk terus memperdalam kajian ilmunya.
Wisuda dipimpin langsung oleh Buya Marulis Tuanku Mudo, Pimpinan dan Guru Besar Madrasatul 'Ulum, bersama seluruh guru yang mengajar di pesantren yang didirikan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah itu.
Wisuda ini juga menjadi tradisi di lingkungan pesantren ini. Kali ini, wisudanya lumayan besar dan meriah tentunya.
Sejak Sabtu, persiapan itu dilakukan para santri dan pengurus pesantren. Jamuan makan siang setelah prosesi wisuda, menjadi berkah tersendiri.
Apalagi, kali ini para wisudawan sengaja menyembelih seekor sapi buat jamuan makan.
Prosesi di mulai sejak pagi Ahad, dengan santri yang menamatkan tafsir sebanyak 18 santri.
Lalu, siang sehabis Zuhur, prosesi wisuda sekaligus memberikan gelar tuanku kepada empat santri yang tamat marapulai itu.
Tentunya, gelar ini telah disepakati sebelumnya antara keluarga santri dengan pimpinan Madrasatul 'Ulum.
Ibaratnya, ketek banamo, gadang bagala, maka setelah santri ini sekian tahun belajar, diberikan gelar tuanku.
Gelar ulama yang berlaku secara turun temurun sejak dulunya. Kepada santri yang bergelar tuanku ini, selanjutnya diberikan kewenangan mengajar di pondok itu, sebagai ladang pengabdiannya. (ad)