Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Usaha Kerupuk Jengkol Mampu Meningkatkan Perekonomian Pelaku UMKM di Lubuk Alung Oleh Andri Septian

Andri Septian 

Sigi24.com--Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kecamatan Lubuk Alung sekarang ini semakin marak. Tak heran, Lubuk Alung adalah kawasan perkotaan di Kabupaten Padang Pariaman. 

Korong Kampuang Durian, Nagari Lubuk Alung, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang, dan pengusaha UMKM. 

Letak geografis Kampuang Durian yang berdekatan dengan Pasar Lubuk Alung, sebuah pasar tradisional yang merupakan sentral perdagangan di kecamatan ini, menjadikan Kampuang Durian berpengaruh terhadap perekonomian nagari.

Kampung Durian terdapat usaha kerupuk jengkol yang cukup legendaris. Memang terdengar aneh, namun usaha ini cukup menarik perhatian karena terbuat dari bahan utama jengkol, yang biasanya di Indonesia jengkol diolah menjadi masakan basah seperti semur jengkol. 

Baunya yang cukup menyengat membuat hanya sedikit orang yang mau mengkonsumsi jengkol itu sendiri. Salah satu usaha di bidang makanan yang legendaris ini berlokasi di Korong Kampung Durian.

Dari kurang lebih 400 kepala keluarga yang mendiami jorong ini, sekitar 30 persennya adalah pelaku UMKM kerupuk jengkol. Musim atau tidaknya jengkol di Lubuk Alung dan Padang Pariaman, masyarakat Kampuang Durian tetap memproduksi kerupuk jengkol. 

Bilqis Syafak, salah seorang pelaku UMKM kerupuk jengkol ini menyebutkan, bahwa produksi kerupuk jengkol Kampuang Durian telah terbang jauh, melampaui batas dan ruang. 

"Saking sudah lamanya jenis usaha ini di Kampuang Durian, seorang warga itu bisa membuat tiga kilogram kerupuk jengkol dalam sehari," kata dia. 

Dibuat secara tradisional. Belum memakai alat modern , sehingga keaslian rasa kerupuk jengkol Kampuang Durian masih khas tersendiri. "Tentunya sangat membantu perekonomian keluarga," sebutnya. 

Jengkol sendiri merupakan jenis tanaman yang masih tergolong dalam kategori kacang-kacangan, yang memang tumbuh hanya di kawasan Asia Tenggara saja. Jengkol juga banyak dikonsumsi di sejumlah negara di Asia Tenggara. Tidak hanya di Indonesia tapi juga di Malaysia dan negara lainnya, juga doyan dengan kerupuk jengkol.

Proses pembuatan kerupuk ini, diawali dengan merebus jengkol yang sudah dikupas selama satu jam dan juga digoreng setengah matang. Jengkol yang digunakan adalah jengkol yang sudah tua, memiliki cita rasa lebih kuat dibanding dengan jengkol yang masih muda. 

Kemudian jengkol dipukul-pukul di atas wadah yang terbuat dari batu alam yang dilapisi dengan plasti supaya tidak lengket. Pembuatan ini dilakukan secara tradisional, dicampur dengan minyak goreng untuk pelumas dan tahan lama. Setelah itu, jengkol tersebut dibentuk secara bulat.

Proses penjemuran dilakukan di bawah sinar matahari langsung. Selama satu hari. Dan setelah kering biasanya kerupuk jengkol langsung dinikmati dengan cara digoreng.

Kerupuk yang sudah melalui proses pengeringan langsung untuk dipasarkan di Nagari Lubuk Alung, bahkan luar nagari ini. 

Banyaknya perantau, pun membuat kerupuk jengkol Kampuang Durian terbang jauh. Ada yang pesan dan dikirim lewat jasa pengiriman, dan banyak pula perantau yang pulang, ketika mau balik membawa oleh-oleh kerupuk jengkol ini. 

Soal kerupuk jengkol, perantau asal Kecamatan Lubuk Alung dan umumnya perantau Padang Pariaman, sudah tahu enak dan gurihnya kerupuk jengkol Kampuang Durian. 

Dan memang, Lubuk Alung lewat sebuah kampung padat penduduk, mampu menjadikan sebagai sentra kerupuk jengkol. (**") 

*Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Tamansiswa Padang 


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies