Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kritik dan Masukan dalam Diskusi, Cara ISNU Memaknai Maulid Nabi di Padang Pariaman

Poster peringatan harlah ISNU Padang Pariaman. (ist)

Padang Pariaman, Sigi24.com--Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Padang Pariaman, Rabu (30/12/2022) menggelar diskusi publik secara online. 

Kegiatan dalam rangka HUT ISNU yang ke-23 ini dihadiri sejumlah tokoh NU dan mahasiswa, mengangkat tema; Menguak Makna dan Filosofi Maulud Nadi di Padang Pariaman. 

Ketua ISNU Padang Pariaman Dr. Sawirman yang juga dosen dan Kepala Pusat Bahasa Universitas Andalas Padang, tampil sebagai keynote speaker. 

Acara berlangsung secara virtual ini dimoderatori Arif Gufra Mata S.Pd.I, M.Pd TK. Sutan. Alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan ini juga Sekretaris (BASN) Badan Adat dan Syara’ Nagari Singguliang Lubuk Alung. 

Diskusi ini dihadiri sejumlah warga NU yang ada di Padang Pariaman dan di luar daerah ini, serta juga ikut membersamai acara ini mahasiswa dan dosen lintas kampus, khusunya dari Falkutas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

Ketua Tanfidziah PCNU Padang Pariaman DR. Zainal TK Mudo mengapresiasi kegiatan demi kegiatan yang di lakukan oleh ISNU. 

"Sebagai Banom di PCNU, ISNU adalah tempat berkumpulnya tokoh-tokoh intelektual NU. ISNU harus menjadi lembaga laboratorium bagi warga NU," katanya.

Yang menjadi narasumber dalam diskusi ini, M. Yunis, S.S M.Hum, tokoh budayawan, Ahmad Damanhuri, SH.TK Mudo, tokoh agama serta penulis dan Rismandianto TK. Parmato Nan Alim, Pimpinan Halaqah Minang Cinta Rasul.

M. Yunis menjelaskan, bahwa maulud nabi di Padang Pariaman merupakan kosmologi budaya Minangkabau dengan nilai-nilai keislaman, sehingga menjadi tradisi yang mengakar di masyarakat. 

"Hal ini harus dipertahankan dan dilestarikan," ujar dia. 

Contoh yang dipaparkan M. Yunis bahwa di acara maulid nabi itu ada aktifitas malamang. Dalam malamang ini ada nilai gotong royong dan kerjasama. 

Begitu juga dengan tradisi membuat bungo lado atau sejumlah uang yang dihias di ranting pohon, di dalamnya ada nilai kebersamaan dan peduli terhadap lingkungan karena sumbangan ini akan di manfaatkan untuk pembangunan masjid atau mushalla, dan banyak nilai positif yang lain yang terdapat dari rangkaian maulid nabi di Padang Pariaman.

Sedangkan Ahmad Damanhuri S.H TK.Mudo melihat, bahwa maulid nabi memiliki kekhasan tersendiri di setiap daerah yang ada di Padang Pariaman.

"Tradisi maulid nabi ini mejadi warisan yang diterima dari generasi ke generasi. Para tokoh agama harus membuat panduan tersendiri dari pelaksanaan maulid nabi," ujar dia. 

Menurutnya, badikie yang dilantunkan oleh urang siak perlu diedukasi generasi sekarang ini, tentang isi yang disampaikannya sehingga orang yang mendengar paham terhadap apa yang disampaikan oleh urang siak padikie dan tidak gagal paham di masyarakat.

Selain hal demikian, Shalul Munal M.A TK. Majolelo Mangkuto, alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin memberikan pendapat, bahwa maulid nabi ditemukan hakitat maulid itu sendiri.

"Bahwa dengan maulid nabi timbul rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai wujud cinta tersebut diekspresikan oleh urang siak padikie dengan istilah Taranum, yaitu suara yang panjang, serta memiliki nada tersendiri," katanya. 

Oleh karena itu, katanya, hal ini juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan wujud mengikuti sunnah Rasulullah.

Masukan lain yang disampaikan oleh peserta diskusi ini, adalah makna maulid nabi adalah cinta rasul. Oleh karena itu dengan maulid nabi jangan sampai aktifitas agama yang bersifat wajib terhenti di masjid atau mushalla yang melaksanakan maulid. 

Seperti shalat berjamaah atau azan, dan panitia maulid pun harus meyediakan tempat tersendiri untuk shalat bagi masyarakat yang ingin shalat. (arif)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies