 |
| Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman Happy Neldy bersama rombongan meninjau Jembatan Air Bajau yang sudah tak layak dilalui. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com---Kondisi jembatan yang menghubungkan Korong Air Bajau dengan Korong Palembayan, Nagari Sintuak sudah tidak layak lagi untuk dilalui.
Jembatan dari kayu itu sudah lapuk sebagian lantainya, karena dimakan usia tentunya. Sudah sepantasnya jembatan itu diganti dengan yang baru.
Jumat, (16/12/2022), Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman Happy Neldy meninjau jembatan tersebut.
Didampingi Ketua PAC Gerindra Sintuak Toboh Gadang Indra, Happy Neldy sengaja mendatangi lokasi itu setelah mendapat laporan dari masyarakat.
"Bahwa di Air Bajau ini sudah Sering terjadi kecelakaan. Terutama masyarakat yang lewat jembatan," kata Happy Neldy.
 |
| Kondisi jembatan kayu di Air Bajau yang patut diganti. (ist) |
Menurut cerita masyarakat, sebut Happy Neldy, jembatan itu sering dilalui oleh masyarakat setempat, karena singkatnya jarak, dan cepatnya arus di dua korong itu.
"Sampai sekarang jembatan itu tidak kunjung mendapat sentuhan pemerintah daerah," ulas dia.
Pengakuan masyarakat kepada pimpinan partai dengan nomor urut dua ini, masyarakat sudah sering mengajukan proposal ke pemerintah.
Jembatan ini, seperti pengakuan sejumlah tokoh masyarakat dan walikorong setempat kepada Happy Neldy, adalah satu-satunya jalan penghubung terdekat.
"Sungguh ini patut kita perjuangkan, agar pemerintah bisa memberikan perhatiannya ke jembatan ini," ungkap Happy Neldy.
Happy Neldy mengajak masyarakat kedua korong itu, untuk membuat jadwal gotong royong bersama, sebagai solusi tercepat untuk perbaikan jembatan itu.
"Kita ganti lantai yang lapuk dan keropos ini dengan lantai dari pohon kelapa. Dan ini semua kita persamakan lewat gotong royong," ungkapnya.
Usulan itu disambut baik oleh masyarakat yang ikut juga hadir dalam kunjungan lapangan Happy Neldy bersama rombongan itu.
Termasuk biaya yang ditimbulkan dari gotong royong atau buat beli pohon kelapa, Happy Neldy menawarkan ide kebersamaan.
"Insya Allah, kita patungan nanti. Sebab, biaya pohon kelapa, semen serta pasir dan biaya lainnya, butuh kebersamaan," ujarnya. (ad)
