Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Setelah Anggota Dewan, Perantau Andrison Titipkan Perbaikan Jalan yang Punah ke Sasrizal

Diskusi lepas bersama Sasrizal dan Andrison dengan tokoh masyarakat Duku Banyak. (palo)
Sigi24.com--Sebanyak ini kampung di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman yang dilalui Andrison sejak tiba di kampung, sepulang dari Pekanbaru, jalan Paguah Duku, Nan Sabaris ke Duku Banyak, VII Koto Sungai Sariak paling jelek dan buruk.

Andrison, pengusaha sukses yang lahir dan di Bumi Lancang Kuning itu sengaja pulang kampung untuk sebuah keperluan, dan ditemani Sasrizal, tokoh masyarakat Balah Aie.

Rupanya, pengusaha yang bakal maju jadi anggota DPRD Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dari PPP ini baru tahu kondisi jalan buruk di kampung.

Untung, Sasrizal yang mengendarai mobil tidak membawa lewat ke Tanah Tumbuh untuk ke Sunua. Siang Sabtu (1/10/2022) itu kami dari Duku Banyak ke Sunua menikmati kuliner.

Tiba di Simpang Paguah Duku, Sasrizal yang bakal jadi caleg PKB untuk Dapil IV Padang Pariaman ini membelokan mobilnya ke kanan, terus lurus ke Kurai Taji.

Masuk Pasar Kurai Taji, belok kiri dan terus ke Sunua jalanan rancak. Aspal mulus, nyaris tak bersua lobang yang banyak seperti di jalan Paguah Duku ke Duku Banyak yang barusan di tempuh.

"Ini mesti diperbaiki oleh anggota dewan nantinya," celetup Andrison untuk menyemangati Sasrizal tentunya supaya mau dan sukses jadi anggota dewan di Padang Pariaman.

Tak bisa begitu, jawab Sasrizal. Nan Sabaris masuk Dapil II, sedangkan dirinya kalau jadi anggota dewan dari Dapil IV yang meliputi Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Padang Sago, VII Koto Sungai Sariak, Patamuan, dan V Koto Timur.

Tak terasa, diskusi lepas kian kemari selama dari Duku Banyak ke Sunua, tempat tujuan pun tiba. Sambil makan pun diskusi soal banyak hal pun jadi asyik dan menghangatkan.

Terutama bola cogok yang dilontarkan Hendrizal Palo, sekaitan dia Ketua Panita pengukuhan Bandaharo, Rajo kaum Suku Jambak di Koto Marapak Koto Tinggi.

Ya, sesuku dengan Andrison yang asli Kota Pariaman. Oleh Palo dibukanya ranji dan silsilah itu. Dihitungnya semua rajo di Padang Pariaman.

Saya sedikit menyanggah, dan membaca semua silsilah rajo di VII Koto Sungai Sariak yang semuanya dipegang oleh Suku Mandailing.

Diskusi mengasyikan tak terasa semua hidangan nyaris habis. Ajo Jun sepertinya sudah makan sebelumnya. Sebab, tiga potong gulai ikan tak dihabiskannya.

Padahal, isyarat dari Andrison, semua yang terletak di muka harus dihabiskan kecuali piring dan daunnya.

Palo, karena melihat jengkol, tak pula kuat memakan seekor ikan gulai. Selesai santap siang jelang sore plus kelapa muda guna penetralisir makan enak tadi, kami pun balik dan tentunya ingin mengganti tempat duduk sambil melanjutkan diskusi yang tak berkesudahan.

Jalan lain tak ada sepertinya. Sasrizal tetap melajukan mobilnya ke arah tadi. Paguah Duku untuk sampai di Duku Banyak, lapangan pacu kuda yang populer dengan sebutan "Dubay".

Jadi, persoalan jalan buruk yang ditemui membuat penilaian tersendiri oleh Andrison. Lagi-lagi dia berharap, Sasrizal bisa gigih memperjuangkan ini kelak bila sudah jadi anggota dewan.

Dia berharap, DPRD Padang Pariaman itu diisi oleh tokoh-tokoh hebat, punya integritas dan kekuatan untuk bicara banyak soal ketimpangan sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

Sasrizal punya konsep itu sepertinya. Andrison yang sudah lama kenal dan mengenal Sasrizal, melihat dan ingin masyarakat daerah ini mendukungnya untuk jadi anggota dewan. (ad)



Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies