Ketua DPRD Padang Pariaman Arwinsyah sedang meninjau pengerjaan fisik masjid lewat pokok pikirannya. (ist) |
Beruntung dan tentunya faktor kebetulan, oleh Gerindra, partai yang mengantarkannya jadi wakil rakyat dari Dapil III didaulat jadi ketua dewan, karena partai juara satu saat pemilu.
Padahal, posisinya di partai kala itu adalah Ketua PAC Gerindra Kecamatan Sungai Limau. Tapi bisa jadi ketua dewan di tengah ketua partainya juga terpilih jadi anggota dewan dari Dapil yang berbeda.
"Semuanya kebetulan. Kebetulan, pada saat yang sama, ketua dan pimpinan dewan sejak dari pusat hingga daerah sedang tidak oleh pimpinan partai," cerita Arwinsyah.
Arwinsyah, tokoh masyarakat yang sudah matang di lapangan, berkesempatan bercerita lepas dengan sejumlah rekan wartawan yang bersilaturrahmi ke rumah dinasnya di Pauah Pariaman, Selasa malam lalu.
Sebelum 2019, dia pernah ingin mencaleg, tapi dicegah banyak orang, maka dia pun mengurungkan niatnya untuk maju.
Masyarakat saat itu masih menginginkan alumni Universitas Bung Hatta ini fokus mengurus dan menyelesaikan pembangunan masjid di Lohong, Sungai Limau.
Barulah pada momen 2019, banyak dorongan dari masyarakat, termasuk desakan Tri Suryadi yang 2019 itu maju ke DPRD Sumbar dari DPRD Padang Pariaman.
Meskipun baru dalam dunia politik, Arwinsyah mampu menjadi lokomotif kekuatan dewan di daerahnya. Bersama 39 anggota dewan lainnya dari berbagai partai politik, menjadikannya semakin matang dalam menjalankan roda kepemimpinan dewan.
Pemilu 2019 itu, Arwinsyah merupakan anggota dewan peraih suara terbanyak. 39 anggota dewan lainnya, perolehan suaranya masih dibawah dia.
Kini, sudah lebih separoh jalan amanah jadi pimpinan dewan itu dijalaninya. Berbagai gelombang dan dinamika mampu dijalaninya dengan baik.
Pemilu 2024 sudah di depan mata. Gelombangnya sudah mulai pasang surut di tengah masyarakat. Nama Arwinsyah pun kian melambung.
Apakah dia akan naik tingkat ke DPRD Sumbar? Karena sudah jadi puncak seorang politisi di daerah. Ataukah Arwinsyah berputar haluan, memilih maju lewat eksekutif, untuk calon bupati dan wakil bupati, karena 2024 terkenal dengan pemilu serentak?
"Terserah partai dan masyarakat," katanya. Namun, momen itu dia sudah memasukan persyaratan ke partainya untuk kembali bersaing.
Yang namaya politik dinamis. Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Arwinsyah pun sudah siap untuk itu. Baginya, berpolitik tak terlepas dari partai dan masyarakat.
Makanya, sejak awal terpilih jadi wakil rakyat, Arwinsyah selalu mengikuti perintah partai.
"Jadi ketua dewan adalah perintah partai. SK-nya langsung dari DPP Gerindra bersamaan dengan Ketua Fraksi Gerindra di DPRD masing-masing," ujar dia. (ad)