Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dari Persoalan Nikah Tidak Tercatat Hingga Pendidikan Agama yang Kurang di SD

Kepala KUA Nan Sabaris Yufni Faisol Bandaharo bersama Jon Kenedi Martin dan Hendrizal Palo. (ist)
Padang Pariaman, Sigi24.com--Dari persoalan nikah tidak terdaftar, pentingnya pendidikan mengaji di sekolah, hingga revitalisasi KUA se Indonesia.

Setidaknya ini rangkuman perjalanan Jon Kenedi Martin menemui Kepala KUA Patamuan Kasmir, Kepala KUA Nan Sabaris Yufni Faisol Bandaharo, dan Kepala KUA Ulakan Tapakis Muhammad Amin, Rabu dan Kamis (14-15/9/2022).

Jon Kenedi Martin yang berencana maju untuk calon anggota DPD RI, ditemani Hendrizal Palo dan Damanhuri.

Persoalan itu harus jadi acuan dalam bekerja nantinya, saat Jon Kenedi Martin terpilih jadi senator di DPD RI.

Timbulnya persoalan ketika sudah punya anak, ketika orangtua menikah tidak secara resmi. Apalagi NIK itu sekarang sudah terkonek semuanya, dan tak lagi bisa dipermainkan seperti dulu.

Namun, Kepala KUA Patamuan Kasmir menilai, terjadinya nikah di luar jalur adalah kewenangan MUI bersama pemerintah.

"Artinya, MUI mengeluarkan fatwa dan dijalankan oleh pemerintah, agar oknum yang bermain dalam soal salinan buku nikah itu bisa ditindak," ceritanya.

Kasmir yang juga Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Padang Pariaman ini menilai tindakan terhadap oknum harus diminimslir, agar kesadaran pentingnya dokumen terasa oleh masyarakat.

Kepala KUA Patamuan Kasmir bersama Jon Kenedi Martin. (ist)
Di sisi lain, Kasmir juga merupakan Kepala KUA teladan nasional. Semasa dia di Kecamatan Enam Lingkung, pernah mencapai persaingan ke pusat.

KUA teladan atau berprestasi tentu tidak serta merta didapatkan Kasmir. Panjang jalan dan perjuangan dilaluinya, hingga membawa Padang Pariaman dan Sumatera Barat ke nasional.

Lain lagi cerita Kepala KUA Nan Sabaris Yufni Faisol Bandaharo. Tahun ini, dia satu-satunya Kepala KUA yang ikut revitalisasi KUA di Padang Pariaman.

Baginya, revitalisasi itu bisa belajar banyak, bahwa KUA bukan lagi sekedar soal nikah kawin, tetapi banyak persoalan keagamaan yang menjadi urusannya.

Seluruh Indonesia, ada 400 KUA ini yang ini ikut revitalisasi ini. Artinya, ada perlombaan dalam melahirkan ide kreatif yang menjadi acuan oleh masyarakat kecamatan tempat dia bertugas.

Sementara, Kepala KUA Ulakan Tapakis Muhammad Amin melihat pergeseran pendidikan negeri ke swasta. SD Islam Terpadu kian ramai oleh murid, sementara SD negeri kian kurang muridnya.

"Solusinya, SD negeri harus melaksanakan pendidikan MDA hingga sore. Ini butuh intervensi kepala daerah, dalam bentuk peraturan daerah," sebutnya.

Muhammad Amin yang terkenal sering duduk di kedai kopi, tentu tahu banyak persoalan yang dialami di lapangan.

"Bahkan, analisa banyak orang yang diiringi kian menjamurnya SD Islam Terpadu, SD negeri ini bisa bubar," sebutnya.

Untuk ini, Jon Kenedi Martin mencoba bertemu Kadis Pendidikan dan Kemenag Padang Pariaman, membicarakan solusi itu.

Soalnya, ini juga menyangkut perekonomian masyarakat. Sekolah di SD Islam Terpadu jelas butuh biaya mahal. Dan SD negeri harus punya solusi untuk keseimbangan keagamaan dengan umum. (ad)




Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies