Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Chaniago Batu Caluang Baralek Gadang, Armontoni Resmi Menyandang Gelar Datuak Sinaro Panjang

Aur Malintang, Sigi24.com---Ketek banamo, gadang bagala. Armontoni nama diberikan orangtuanya sejak lahir, Ahad dan Senin (4-5/9/2022), mantan Sekretaris Nagari Aur Malintang ini dinobatkan sebagai seorang pangulu di kaumnya, Suku Chaniago.

Datuak Sinaro Panjang. Ini gelar yang dilekatkan ke Armontoni. Warih bajawek, pusako batarimo, merupakan kelanjutan estafek kepenguluan dalam kaumnya.

Sebelum menyandang gelar itu, Armontoni adalah Panungkek Datuak Sinaro Panjang itu sendiri. Tentu sebuah titah kepemimpinan dalam kaum, secara resmi sudah melekat di mantan Sekretaris Nagari yang pintar bernyanyi ini.

Tak tanggung-tanggung. Baralek batagak gala dihadiri seluruh niniak mamak, pangulu dan pucuak adat nagari. Kaum kerabat dan seluruh dunsanak Armontoni di ranah dan rantau, ikut menyukseskan prosesi sakral tersebut.

Dibebankannya gelar Datuak Sinaro Panjang ke Armontoni, tentu punya sejarah panjang dalam perjalanan pangulu dalam kaum Suku Chaniago Batu Caluang, Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman.

Didasari atas kesepakatan dan kesepahaman seluruh kaum, bahwa adat harus tegak, pangulu berdiri. Sebab, adat tak lapuk oleh hujan tak lekang oleh panas.

Orang yang memangku gelar boleh meninggal dunia, tapi gelar adatnya tak boleh punah dan hilang. Patah tumbuh, hilang pun berganti.

Kelanjutan Datuak Sinaro Panjang itulah kini dilanjutkan oleh Armontoni. Kini, dan sesudah gelar itu dilekatkan secara warih bajawek, pusako batarimo, Armontoni pun duduk sama rendah, tegak sama tinggi dengan pangulu lainnya dalam nagari itu.

Sampik lalu, lungga batokok. Tak ada kusut yang tidak akan selesai, dan tidak ada pula keruh yang tidak akan jernih. Itulah sifat pangulu dalam memimpin kaum sanak kemenakannya.

Tentu, Armontoni sudah paham dan sangat mengerti soal itu. Kalau tidak, tak mungkin pula gelar itu diberikan oleh kaumnya ke dia.

Jabatan dalam kaum, adalah tuah basamo. Artinya, hakikat gelar itu sudah terjadi jauh sebelum perundingan pangulu dalam nagari yang sedang berlangsung saat ini.

Yakni, kesepakatan. Tak berjupang kayu terhentak tatkala kegiatan batagak gala. Semua sepakat. Kok tipis sudah bisa dilayangkan, kok bulat sudah bisa digolongkan.

Seluruh kaum, sanak kemenakan punya pengharapan. Armontoni yang dulunya Panungkek, kini Datuak Sinaro Panjang itu benar yang disandangnya.

Lengkap semua persyaratan dalam prosesi adat itu, tampak mewarnai rumah gadang Datuak Sinaro Panjang di Batu Caluang. Para pangulu dan niniak mamak yang datang pun merasa puas, karena alat dan kelengkapan terletak pada posisinya.

Batu Caluang dan Aur Malintang baralek gadang. Se nagari itu masyarakat akan melihat dan menyaksikan, betapa sebuah kekuatan adat dan budaya yang dilambangkan dengan kehadiran seorang pangulu sangat penting artinya di Minangkabau ini.

Yang tak bisa hadir, tak ingin ketinggalan. Berbagai ungkapan melalui karangan bunga pun menyebar di dunia nyata dan dunia maya, mendoakan Armontoni Datuak Sinaro Panjang, agar sehat dan sukses menerima gelar tersebut. (ad)



Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies