Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tjiptadinata Efendi dan Roselina Tjiptadinata, Awet Muda Karena Produktif Menulis

Padang, Sigi24.com---Siang itu Rumah Makan Bernama penuh sesak oleh keluarga besar Bapak Tjiptadinata Efendi dan Ibu Roselina Tjiptadinata.

Dari Solok, Payakumbuh, bahkan ada pula yang datang dari Bengkulu dan Pekanbaru. Saya satu dari sedikit kelompok persahabatannya yang ikut menghadiri jamuan makan siang bersama, Sabtu (13/8/2022) itu.

Sesuai undangan lewat chating Uni Roselina, begitu saya sering menyapanya di dunia maya, tepat pukul 12.00 wib saya tiba di Lolong, Padang dari Lubuk Alung.

Ini pertemuan perdana saya dengan kompasianer senior, yang ternyata dugaan saya benar. Orang yang suka persahabatan tanpa memandang perbedaan. Saya sangat senang dan beruntung sekali bisa bersua dengan Pak Tjipta dan Uni Roselina.

"Damanhuri Ahmad, Uni," begitu saya mengenalkan diri saat bersalaman dengan Uni Roselina. Dia langsung menyebut, kompasianer, ya. Sambil mengubit Pak Tjipta kami pun berfoto di awal pertemuan jelang santap siang itu.

Dan kekaguman saya bertambah, ketika serimonial akan dimulai, kedua pasangan yang sangat produktif menulis di Kompasiana ini semeja pula duduk dengan saya.

Lalu, usai sambutan Pak Tjipta, saya pun diminta memberikan sambutan singkat. Saya yakin, pasangan usia lanjut ini lambat tua, lantaran produktif menulis.

Selamat ulang tahun Uni Roselina, sehat dan sukses selalu. Terus memberikan edukasi ke tengah masyarakat bangsa dan negara ini.

Saya beranikan panggil dia uni, lantaran tiap mengomentari tulisan saya, dia selalu mendoakan saya, selamat siang Diak Damanhuri. Terasa sekali bahasa merangkulnya, dan saya pun jadi kikuk dan nyaman saja sudah dianggap keluarga sendiri.

Raut kebahagiaan dan haru tampak memacar di wajah kakek nenek yang punya banyak cucu dan cicit ini. Apalagi ada selingan musik menemani silaturahmi kami bersama, tak terasa waktu berjalan.

Apalagi dunsanak yang sudah puluhan tahun tak bersua, dipisahkan oleh benua Australia, domisilinya Pak Tjipta dan Uni Roselina dan Indonesia, membuat pertemuan sebentar itu jadi bermakna yang sangat mendalam.

"Hidangan ini untuk kita semua. Jangan sampai ada yang tersisa, kecuali piringnya," ibau Pak Tjipta usai berdoa jelang makan.

Dan memang, seisi rumah makan itu habis semua. Hari itu milik Pak Tjipta dan Uni Roselina berkeluarga dan karib kerabat.

"Saya baru malam tadi nyampe setelah terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia," ujar Uni Roselina ketika menanyakan tempat tinggal saya.

Saya sebut dari Lubuk Alung, Pak Tjipta langsung menyebut telor asin dalam bahasa Padang, talua asin. Bahasa kampung Pak Tjipta masih berdegap, meskipun sudah lama tinggal di Australia.

"Rancak bana," puji Pak Tjipta saat saya serahkan buku hasil karya saya. Pandai betul Pak Tjipta menyenangkan hati saya. Padahal buku itu belum dibacanya.

Insya Allah, Tuhan memberkati Pak Tjipta dan Uni Roselina serta kita semua. Silaturahmi adalah kunci umur panjang, badan sehat dan rezeki mudah pula. (***)




Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies