Lubuk Pua, Sigi24.com--Pelatihan penulisan bagi santri dan mahasiswa, Ahad (28/8/2022) di Workshop BLK Komunitas Madrasatul 'Ulum Lubuk Pua, Nagari Balah Aie Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman berlangsung seru dan cukup menantang untuk pengembangan dunia tulis dan literasi di kalangan santri itu sendiri.
Diadakan Baznas dan PWI Padang Pariaman, pelatihan itu berlangsung sehari penuh. Banyak berpraktek, peserta langsung diinstrukturi Ketua PWI Ikhlas Bakri dan Damanhuri.
Ketua Panitia Damanhuri menyampaikan, pelatihan ini terlaksana ada keinginan dari sejumlah santri dan mahasiswa daerah ini yang ingin mendalami ilmu ilmu jurnalistik.
"Saya lihat para santri Pesantren Bustanul Yaqin Pungguang Kasiak Lubuk Alung ini serius, dan saya fasilitasi dengan menggelar diskusi di sebuah kafe di Lubuk Alung beberapa bulan yang lalu," ujar Damanhuri, alumni Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan yang pernah jadi Ketua PWI Padang Pariaman ini.
Karena keinginan dan semangat yang tinggi itulah, Damanhuri pun mengembangkan rencana itu menjadi pelatihan yang terlaksana hari ini.
"Alhamdulillah, peserta berasal dari sejumlah pondok pesantren dan perguruan tinggi yang ada di Padang Pariaman. Terima kasih Baznas yang sudah mensponsori kegiatan yang sangat penting ini," ujar dia.
Menurutnya, pengembangan dunia tulis dan literasi di kalangan santri amat penting. Dakwah secara tertulis nilainya jauh lebih bermakna, tahan lama dan berkesinambungan.
"Betapa kitab dan buku yang dipelajari santri dan mahasiswa saat ini, adalah karya tulis ulama dulu. Kadang sudah berusia ratusan tahun, tapi masih utuh dan dipelajari," ungkapnya.
Paling tidak, katanya, lewat pelatihan penulisan ini mengajarkan kepada semua peserta untuk mengkaji sejarah itu, dan menumbuhkan minat dan motivasi pula untuk bisa melahirkan karya tulis, yang akan dipelajari oleh generasi berikutnya.
"Menulis di media mainstream saat ini tak sesulit dulu. Kini, saluran untuk itu amat sangat banyak, tinggal kemauan dan kesungguhan santri dan mahasiswa untuk melahirkan karya tulis," sebutnya.
Wakil Ketua II Baznas Padang Pariaman Zulfahmi memberikan apresiasi terhadap pelatihan tersebut.
Menurut dia, Baznas Padang Pariaman selalu memberikan yang terbaik dan mengembangkan programnya.
"Kita ingin, lewat kegiatan ini ada semacam edukasi dan penyebaran informasi tentang pentingnya berzakat secara syar'i dan dilindungi oleh aturan," katanya.
Makanya, kata dia, agar pemungutan dan pendistribusian zakat sesuai aturan, Baznas mengembangkan lembaganya di setiap nagari dan kecamatan.
"Dalam waktu dekat ini, Baznas akan memfasilitasi berdirinya Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap surau dan masjid. Ini amat penting, untuk pengelolaan zakat secara tepat dan pas," ungkap mantan anggota KPU Padang Pariaman ini.
Begitu juga, soal relawan zakat yang amat dibutuhkan dalam pengelolaan dana zakat ini. Masih banyak perantau dan tokoh sukses daerah ini yang belum menunaikan zakatnya melalui Amil ini.
Tentu, dari karya tulis peserta yang bersungguh-sungguh akan mampu nantinya menembus semua itu. "Zakat yang dikelola Baznas punya banyak fungsi, sesuai ketentuan," kata dia. (ad)