Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ketika Jembatan Darurat Itu Dibangun Secara Swadaya Masyarakat

Batang Anai, Sigi24.cim--Terputusnya jalan di Sungai Buluah Timur akibat longsor dan ditambah luapan Sungai Batang Anai yang terus mengikis tebing penahan jalan, tak membuat masyarakat apatis. 

Masyarakat melakukan gotong royong sepekan setelah putusnya akses lalu lintas di jalan itu. Ya, masyarakat Sungai Buluah Timur, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. 

Membuat jalan darurat dari papan yang ditopang dengan tonggak kayu. Sekedar motor dan becak motor bisa lewat, akses pun kembali normal. 

Ya, normal menurut ukuran kampung, meskipun mobil belum bisa lewat Kapalo Banda itu untuk ke Sikuliek, Sungai Buluah Timur. 

Trismayeni, salah seorang warga setempat menyebutkan, partisipasi masyarakat untuk memperbaiki jalan yang telah putus akibat longsor ini, setidaknya membuat kelangsungan hidup dan ekonomi masyarakat berjalan kembali dengan lancar.

"Walaupun jalan ini hanya dapat dilewati oleh honda dan becak, paling tidak kesulitan masyarakat yang akibat musibah ini lewat jauh berkeliling, telah teratasi dengan baik," kata dia.

Sungai Batang Anai, satu dari sekian sungai besar di daerah ini memang telah compang-camping. Tak lagi berbentuk, dan sudah banyak meruntuhkan tebing akibat luapan yang cukup mengganas pada saat musim hujan.

Di Balah Hilie Lubuk Alung, kondisi sungai itu tak lagi berbentuk. Meluas kemana-mana, dan nyaris memunahkan pemukiman warga.

Sedikit demi sedikit, tebing itu terban ke sungai, dan sungai kian membesar. Sudah banyak ladang dan kebun warga yang dibawa hanyut oleh luapan sungai ini.

Tiap musim hujan tak dipungkiri, Sungai Batang Anai meluap dan ada saja musibah yang terjadi. Tebing runtuh, longsor merubah struktur tanah pemukiman dan ladang masyarakat, sudah jadi catatan masyarakat yang tinggal di pinggir sungai ini.

Normalisasi tentu jadi solusi untuk melawan hantaman sungai ini. Butuh anggaran besar, dan juga kesungguhan pemerintah, dalam arti penting keselamatan jiwa dan harta masyarakat.

"Dari hulu hingga hilir, sudah semua kampung yang dilewati sungai ini mengalami kerusakan. Dan tentu sudah sepantasnya normalisasi ini jadi prioritas pemerintah," ujar anggota DPRD Padang Pariaman Topik Hidayat.

Meskipun harapan ini ditopang oleh kekuatan anggota dewan, dan juga kepala daerah turun dan melihat langsung longsor di Kapalo Banda ini, sama sekali belum ada kepastian, kapan perbaikan aliran ini akan dilakukan.

Di samping perbaikan sungai ini, agar banjir dan luapannya bisa terkendali, akar penyebab banjir ini perlu dikaji bersama. Terutama masalah kerusakan hutan dan lahan di bagian hulunya, yang tak kalah hebatnya.

Begitu juga persoalan tambang galian C yang mengeruk bahan galian, dan akibatnya sungai tak punya batu untuk penahan derasnya aliran sungai.

Sungai Batang Anai adalah kekayaan alam yang tidak selalu diam. Ia bergerak, menghidupi banyak orang yang bergantung pada kekayaan tersebut.

Hanya saja pengusaha galian ini tak terawat dengan baik. Artinya, belum menguntungkan untuk nagari secara umum, sehingga masih menimbulkan polemik yang berkepanjangan. (***)


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies