Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kesepakatan Kaum Tiga Suku Jelang Malewakan Gelar Bandaharo

Enam Lingkung, Sigi24.com--Berjenjang naik bertangga turun. Itu berlaku sepanjang adat, dan kegiatan adat. Apalagi dalam "malewakan gala", sangat dijunjung tinggi hal itu. 

Menjelang dilewakannya gelar Bandaharo dalam kaum Suku Jambak Lubuak Aro-Lubuak Talang, Korong Balah Aie, Sabtu (30/7/2022) malam diakan pertemuan yang intinya minta persetujuan kaum tiga suku, Jambak, Koto, dan Panyalai. 

Pertemuan di Surau Lubuak Aro- dihadiri tokoh adat dan niniak mamak, urang tuo dan ulama dari tiga suku.

Dari Suku Koto hadir langsung Datuak Sinaro yang sekaligus pimpinan alek nan datang, dari Jambak sendiri adalah Datuak Bandaro Basa, dan dari Panyalai Datuak Tunaro.

Surau Lubuak Aro yang sangat sederhana itu penuh sesak oleh kaum tiga suku, mencari "bulek sagoling, picak salayang" di atas persetujuan bersama terhadap menghidupkan kembali Bandaharo yang sejak 1956 terendap, seiring berpulangnya orang yang menyandang gelar tersebut.

Sambah manyambah di bawah tirai sebagai kebesaran niniak mamak yang sangat kuat berpegang pada adat badandi syarak, syarak badandi kitabullah itu, diawali dengan mendatangkan perundingan oleh perwakilan kaum Suku Jambak, selaku silang nan bapangka, karakok nan bajunjuang.

Bergantian Hendrizal Palo dan Yurli mendatangkan rundingan ke pemuka adat dan syarak kaum tiga suku itu, yang ditujukan ke Datuak Sinaro.

Saling berbalas pantun, memecahkan persoalan dari awal sampai akhir. Yufni Faisol yang akan menyandang gelar Bandaharo pun ikut hadir.

Menurut Datuak Sinaro, sepanjang tidak kayu berjupang yang dibenamkan, tidak ada persoalan. "Artinya, bulek sagolong picak salayang kaum Jambak, kandak buliah pinta berlaku," ujar Datuak Sinaro.

Datuak Sinaro minta kaum Suku Jambak untuk menjemput yang tertinggal, mengampungkan yang tericil.

"Jangan ada silang sengketa akibat dari malewakan gala ini. Dan kebulatan tekad bersama kaum itu amat penting, agar tidak ada yang mempermasalahkan," ulas dia.

Menurut rencana, malewakan gala dilakukan September mendatang, dan segala sesuatu yang menjadi kesuksesan acara itu, kaum tiga suku menjadi penyangga.

Oleh panitia, kaum tiga suku dibawah niniak mamak dan orang tuanya, adalah kapai tempat bertanya, kapulang tempat babarito.

Termasuk juga bersamaan dengan malewakan gala Bandaharo ini, juga dikukuhkan orang tuo, labai dan wakil Bandaharo.

Orangnya pun telah ditentukan, sesuai garis keturunan dari ranji kaum Jambak Lubuak Aro, Nagari Koto Tinggi tersebut.

"Dek lamo duduak", sampai dua kali tuan rumah meletakkan hindangan. Ya, pertama tentu minuman, dan terakhir saat perundingan selesai terletak hindangan nasi berupa jamba.

Seisi surau makan sebelum meninggalkan tempat dan kembali ke kediaman masing-masing. (***)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies