Katapiang, Sigi24.com--Masyarakat Katapiang kini sudah punya sebuah mobil ambulan. Kesulitan dalam soal pengantaran jenazah, tentu telah teratasi dengan adanya solusi demikian.
Walinagari Katapiang Alwis Jaya menyebutkan, ambulan itu bukan kepunyaan pemerintahan nagari, tetapi pribadi walinagari untuk masyarakat.
"Artinya, masyarakat bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, terutama tentunya dalam menggunakan untuk orang sakit dan jenazah," kata dia, Selasa (5/7/2022).
Menurutnya, ambulan itu adalah pemberian seseorang, dan mobilnya sengaja dipasang dua foto di situ, tapi bukan untuk kepentingan pencalegan.
"Foto saya dan orang yang menyumbangkan mobil itu, adalah semata apresiasi, dan tidak untuk caleg nantinya. Masyarakat jangan ragu. Mobil itu pun disengaja gratis digunakan masyarakat Katapiang," ulas dia.
Kata Alwis Jaya dalam acara reses Dapil Bagindo Rosman Palito Rajo Endah itu, kalau masyarakat yang menggunakan mobil itu mau menyumbang buat sopirnya, tak masalah.
Itu tergantung pribadi yang akan menggunakan. Yang jelas, Alwis Jaya selaku pemilik tak akan memberati masyarakat yang menggunakan itu.
Kini, katanya, kondisi ambulan itu masih sebatas mobil. Belum punya peralatan kesehatan. Untuk itu dia butuh dukungan dan bantuan dari anggota dewan asal PAN tersebut.
"Sudah beberapa kali ini mobil itu jalan mengangkut jenazah, tapi mesti dipegang karena belum ada alat pengikat jenazah," katanya.
Selama ini, katanya, ambulan Puskesmas nyaris tak lagi tertampung kebutuhan masyarakat nagari yang luas ini soal kebutuhan akan ambulan.
Nah, ini solusi dari donatur lewat pribadi walinagari, mari kita rawat bersama, agar keberadaannya berkesinambungan.
Sementara, Ketua Fraksi PAN DPRD Padang Pariaman Bagindo Rosman Palito Rajo Endah memberikan apresiasi pada walinagari yang telah mampu menyediakan kebutuhan sosial masyarakat itu.
"Belum ada nagari yang punya ambulan di Padang Pariaman ini. Baru Katapiang yang punya. Ini sebuah lompatan yang amat luar biasa," kata Rosman.
Tinggal lagi, kata Rosman, bagaimana anggaran operasional mobil itu ada di nagari. Dan masyarakat pun merasa tidak menyewa mobil pada saat kebutuhan untuk itu. (***)
