Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Melihat Aroma Pemilu 2024 dari Ketokohan Aciak dan Ajo

Padang Pariaman, Sigi24.com---Tahapan Pemilu 2024, Selasa (15/6/2024) secara dimulai. KPU selaku lembaga penyelenggara pun menghembuskan aroma pesta demokrasi itu dengan sebuah tontonan yang amat menarik.

Tentunya, momen ini amat ditunggu banyak orang. Tak tahu negara ini masih belum stabil bangkit dari covid, pemilu 2024 sepertinya tak boleh diundur.

Tak heran, para pimpinan partai pun jauh hari telah memanaskan mesin partainya. Partai sebagai institusi yang akan ikut helat lima tahun sekali itu, jelas berusaha untuk melengkapi semua prasyarat untuk bisa ikut.

Tekanan dari pimpinan partai yang lebih tinggi ke yang dibawahnya, terasa dan membuat pengurus partai yang paling bawah kalang-kabut juga menyiapkan persyaratan itu.

Pemilu 2024, ya sebuah disain serentak. Semuanya. Pileg, Pilpres, Pilkada. Hanya waktu yang berbeda tapi di tahun yang sama.

Tak heran, para tokoh yang akan maju jadi Capres/Cawapres, Cagub/Cawagub dan Cabup/Cawabup serta Cawako/Cawawako pun tak tinggal diam. Berbagai momen dan kegiatan masyarakat, seakan berkaitan saja dengan kehadiran tokoh publik yang akan ikut suksesi kepemimpinan kurang dari dua tahun lagi ini. 

Media sosial sebagai sarana yang paling cepat untuk "propaganda politik" pun telah dipenuhi oleh berbagai status dan ciutan yang berbau Pileg dan Pilkada.

Media mainstream apalagi. Tak ketinggalan tentunya, ikut dalam pusaran demikian. Hanya saja, pengaruh media mainstream tak seperti dulu lagi.

Orang sudah mengakui kecepatan arus media sosial, facebook, Instagram, twitter dan lainnya dalam penayangan dan penyajian pesan kampanye.

Sementara, masyarakat kian cerdas dan hebat. Laksana pertandingan sepakbola, rakyat adalah penonton. Dan penonton selalu juara. 

Dalam pesta demokrasi, masyarakat adalah pemenang. Lalu yang kalah, ya masyarakat juga. Makanya fakta integritas siap kalah amat penting dilakuan sebelum bertanding. Siap menang, sebenar tak penting. Sebab, semua peserta sudah pasti siap menang.

Ikut mencaleg, ya untuk menang. Dapat kursi dewan dan kepala daerah serta penguasa di republik ini. Tak seorang pun peserta itu yang cita-citanya kalah dalam pertarungan.

Di Padang Pariaman geliat pesta demokrasi itu pun tak kalah serunya dari daerah lain. Sama barangkali. Hanya saja konteksnya yang beda, sesuai kultur dan kearifan lokal masing-masing daerah.

Dua orang tokoh, Suhatri Bur yang sedang jadi bupati saat ini dan John Kenedy Azis, anggota DPR RI sudah dua periode, sedang seksi-seksinya diperbincangkan oleh hampir semua orang di daerah ini.

Keduanya juga tokoh politik di partainya masing-masing. Apakah keduanya akan berpasangan dalam Pilkada 2024? Atau keduanya bersaing dan bertanding? 

Kita tunggu dan lihat saja tanggal mainnya. Dalam politik tak ada yang tidak mungkin. Segalanya bisa saja terjadi. Yang paling menarik itu adalah lompatan yang dilakukan kedua orang ini lewat kekuasaannya masing-masing.

Meskipun beda partai, tapi keduanya juga ada dan sering dalam satu kegiatan berbarengan. Tak masalah. Akan lebih pintar lagi masyarakat menilai, lalu jadi buah pembicaraan di kedai kopi.

"Kalau ingin mengadakan iven pertandingan sepakbola atau olahraga lainnya, rancak undang Ajo, sapaan John Kenedy Azis," ujar seorang masyarakat.

Ajo diundang, di samping "pasti tiba", dia dengan ringannya menyumbang. Hebatnya, hanya pertandingan takraw dalam kampung kecil, ringan saja Ajo memberi sumbangan jutaan rupiah.

Sementara, kalau maulid atau mengaji serta jadi saksi nikah dalam helat pengantin, rancak undang Aciak, begitu orang Padang Pariaman menyapa Bupati Suhatri Bur.

Kalimat demikian santer dan jadi omongan viral hampir di setiap sudut kedai, dan tempat nongkrongnya pelaku politik daerah ini. 

Meskipun secara resmi Ajo belum menyatakan sikap akan maju jadi Cabup Padang Pariaman 2024, riak dan reaksinya, serta opini yang beredar sudah mengarah ke situ.

"Kilek kaki lah kabaliuang, kilek camin lah kamuko". Tak ada lagi pembicaraan, apa maju Ajo nanti. Tak ada lagi itu. Yang ada, Ajo tokoh yang paling pantas dan patut jadi bupati berikutnya.

Aciak, secara logika politik dan itu pun sudah dianggap tradisi, tentu kembali maju untuk periode kedua. Apalagi dua periode jadi penguasa itu sudah jadi keharusan bagi tokoh yang juga disebut sebagai incumbent ini.

Punya peluang besar untuk terpilih kembali, lantaran banyak wadah dan tempat baginya dalam berzig-zag di tengah masyarakat. Melakukan dan mengikuti kegiatan sejak dari acara besar, sampai ke yang paling kecil, kalau bisa hari ini di tambah, sehingga bisa diikutinya semua.




Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies