Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Golkar dan Upaya Menghidupkan Kembali Budaya Gotong Royong

Sungai Limau, Sigi24.com--Pagi Sabtu itu wajah Pasir Baru tampak berubah. Warna kuning mendominasi di tengah goro bersama di tepi pantai yang terkena abrasi beberapa waktu lalu.

Sabtu (18/6/2022) DPD Partai Golkar Padang Pariaman bersepakat untuk melakukan goro bersama masyarakat di lokasi itu. Langsung di komandoi Ketua DPD Partai Golkar Asmadi.

Memasukan pasir ke karung lalu di susun secara rapi, agar bisa menghabat hempasan ombak laut yang belakangan membuahkan sejumlah rumah warga.

Sekretaris DPD Golkar Bujang Pendawa tak tinggal diam. Ikut larut dalam kebersamaan dengan masyarakat, meskipun yang dominan di lokasi goro orang-orang Golkar.

Ketua Dewan Penasehat Yulius Danil tentu penambah semangat para politisi partai berlambang beringin ini, untuk terus berbuat dan hadir di tengah masyarakat.

Hadir dalam segala momen, karena suara Golkar adalah suaranya masyarakat. Momen kepedulian, adalah bagian terpenting bagi sebuah partai di tengah masyarakat.

Lewat kegiatan sosial masyarakat ini, setidaknya Golkar mengajak masyarakat untuk kembali menggerakkan kegiatan gotong royong yang pernah eksis dan jadi tradisi di tengah masyarakat Padang Pariaman itu sendiri dulunya.

Goro tentu sembol dari nilai kebersamaan, persatuan dan rasa memiliki. Perasaian masyarakat yang terkena abrasi pantai, tentunya juga bagian dari perasaian Golkar itu sendiri.

Lewat kegiatan ini pula, Golkar ingin menunjukkan pada masyarakat, bahwa membangun kampung itu tak bisa sendiri. Butuh bersama, sesuai pesan anggota DPR RI John Kenedy Azis yang saat ini lagi trend.

Trend dan viralnya pesan moral Ajo, begitu John Kenedy Azis disapa banyak orang yang mengajak semua orang untuk bersama membangun nagari, itulah yang diimplementasikan oleh Golkar lewat goro bersama tersebut.

Tak mudah memang mengajak hal positif itu. Namun, Ajo bersama Golkar terus menggelorakan itu. Goro bagian dari kebersamaan itu.

Di daerah ini familiar istilah "sato sakaki atau badoncek". Tak sekedar istilah, tapi terlaksana dalam alek baik dan buruk yang terjadi di tengah masyarakat.

Pesan moral demikian, sungguh menjadi momen untuk kembali membangkitkan rasa kebersamaan itu, yang akhir-akhir ini mulai menipis.

Malah di sebagian kampung sudah ada yang diupahkan untuk menggali kuburan. Ini tentunya sudah begitu tak ada lagi nilai gotong royong, rasa memiliki dan rasa kepedulian dari anak nagari itu sendiri. (***)



Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies