Pariaman, Sigi24.com--Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur hadiri rapat koordinasi dan konsolidasi untuk optimalisasi pengumpulan zakat Baznas, sekaligus launching program 20M_2025_BISA, Counter Layanan Zakat dan pemakaian perdana mobil ambulans bantuan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), di Gedung Saiyo Sakato, Pariaman, Kamis (6/4).
Bupati Suhatri Bur menyampaikan ucapan terima kasih atas beberapa program inovasi yang telah diluncurkan. Semua itu bertujuan untuk memberi kemudahan dalam pengelolaan zakat.
Dia mengatakan, bahwa Baznas telah berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan, dan melalui UPZ-nya telah menggerakkan perekonomian masyarakat di nagari.
"Kita berharap, dengan hadirnya beberapa inovasi ini, Baznas semakin tumbuh dan berkemajuan. Terutama dalam memberikan pelayanan kepada muzaki dan mengayomi mustahik yang tidak lain adalah masyarakat, baik yang ada di kampung maupun di perantauan," kata dia.
Sesuai dengan motto, katanya, "Melayani dengan cepat dan tepat" ketepatan mustahik yang menerima zakat, akan membuat muzakki percaya untuk membayarkan dan menyalurkan zakatnya melalui Baznas Padang Pariaman.
Dalam kesempatan itu, bupati juga mengapresiasi terkait apa yang telah dilakukan oleh Baznas dan juga UPZ Nagari. Terjadi peningkatan jumlah zakat yang terkumpul, karena mereka terus bergerak menemui muzaki tanpa kenal lelah.
"Dengan mengusung 5 program unggulan, yaitu Padang Pariaman sehat, cerdas, makmur, sejahtera dan Padang Pariaman taqwa, insya Allah visi Padang Pariaman berjaya dapat diwujudkan," ujar Suhatri Bur.
Ditambahkannya, mengenai persoalan Baznas yang berkeinginan punya kantor yang representatif, tentunya pemerintah akan selalu mensupport sesuai dengan kondisi keuangan. Karena sebuah lembaga yang profesional itu, juga harus punya kantor yang layak dan nyaman untuk bekerja.
Sebelumnya Ketua Baznas Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman menyampaikan, yang melatar-belakangi munculnya target zakat akan terkumpul sebanyak Rp20 miliar pada tahun 2025, adalah untuk memotivasi amil dan UPZ, untuk meningkatkan pengumpulan zakat di wilayahnya.
Karena, katanya, kinerja UPZ sangat menentukan gerak langkah Baznas menuju kesuksesan dan optimalisasi pengumpulan zakat.
"Adanya target sebesar Rp20 miliar sampai tahun 2025, tentunya akan dapat memacu amil bekerja lebih serius, terus berinovasi dan berkreasi. Sehingga mereka akan memikirkan cara yang tepat, agar target yang sudah ditetapkan bisa tercapai," katanya.
Disamping itu, tentunya juga akan mendorong amil untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam bekerja. (rellease)