Lubuk Alung, Sigi24.com--Semangat untuk menghidupkan kembali klub bola Balanti Kayu Gadang (Baka FC) oleh masyarakat dua nagari, Sikabu dan Lubuk Alung, tepatnya masyarakat Korong Balanti, Nagari Sikabu dan Korong Kayu Gadang, Nagari Lubuk Alung sangat antusias.
Jumat (3/3/2022) malam terjalin silaturrahmi ranah dan rantau, demi untuk bangkit kembali klub yang berdiri 1990 ini. Bertemu di Sikabu, hadir dan ikut memberikan semangat Ketua Persatuan Nagari Sikabu Batam (PNSB) Riski Pernando Koto.
Mantan Walinagari yang juga tokoh muda Sikabu Budi Saputro, anggota DPRD Padang Pariaman Topik Hidayat dan Jondedi.
Ketua PNSB Riski Pernando Koto menyambut baik niat masyarakat, terutama anak muda dua korong di dua nagari tersebut, untuk kembali membangkitkan kejayaan Baka FC. "Ini adalah klub kebanggaan kita dulunya. Dan butuh kebersamaan, untuk bangkit dari kevakumannya," kata dia.
Selaku perantau yang banyak menyimak perkembangan kampung halaman, Riski Pernando Koto berharap, komitmen bersama adalah kunci kesuksesan pembangunan kampung halaman. Baik pembangunan fisik maupun mental spritual.
Begitu juga Budi Saputro, tokoh muda Sikabu yang pernah jadi walinagari berharap adanya kemajuan pembangunan nagari. Banyak yang perlu dibangun dan diperbaharui pembangunan lama, yang itu semua butuh perhatian pemerintah daerah.
"Melalui anggota dewan daerah pemilihan ini, kita gantungklan semua suara dan aspirasi masyarakat Sikabu dan Lubuk Alung," katanya.
Topik Hidayat, Bendahara Fraksi PAN DPRD Padang Pariaman bersama anggota dewan dari PDI Perjuangan Jondedi menyampaikan kesiapannya untuk menyuarakan kepentingan masyarakat Sikabu.
Perbaikan rumah ibadah, yakni masjid, surau, pembangunan sanggar seni dan budaya serta sarana olahraga, sangat penting untuk dilakukan.
"Insya Allah, tahun depan kita mohonkan kepada pemerintah, melalui suara DPRD. Dan kita usahakan semua sarana itu terwujud tahun depan," ungkapnya.
Kegiatan silaturrahmi ranah dan rantau itu juga di meriahkan dengan tampilan kesenian anak nagari berupa tambua tassa, tari pasambahan. Acara ditutup dengan makan bajamba, serta doa agar apa yang direncanakan dapat diwujudkan dengan baik dan benar. (*)