Pertemuan yang diprakarsai oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) dengan Dinas Kesehatan ini berlangsung selama tiga hari, Sabtu – Senin (26 – 28 Maret) di Rocky Hotel Padang.
Rudy Rilis menyampaikan ucapan terima kasih dan menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, dalam pertemuan inilah kesempatan seluruh pihak yang terkait untuk merumuskan dan membicarakan langkah-langkah yang akan diambil dalam percepatan penanganan stunting.
“Diminta keseriusan seluruh peserta, mudah-mudahan pertemuan ini dapat merumuskan langkah-langkah dalam upaya penanganan stunting," kata dia.
Kemudian Rudy Rilis juga menyampaikan, bahwa penanganan stunting memang menjadi domain Dinas Kesehatan, namun bukan berarti penanganan dan penurunan angka stunting hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan saja.
Dia menegaskan, harus ada kolaborasi dan senergitas lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam upaya percepatan penanganan stunting.
“Stunting itu persoalan daerah, makanya harus dikeroyok secara bersama. Diharapkan keseriusan dan kolaborasi antar OPD terkait,” ajaknya.
Pada kesempatan itu, Rudy juga menyarankan kepada seluruh tenaga kesehatan. Terkhusus Puskesmas yang menjadi ujung tombak, agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kecamatan masing-masing termasuk dengan pemerintahan nagari.
“Kapus harus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, dan jangan lupa libatkan pemerintahan nagari,” tutup Rudy.
Sebelumnya Kepala Bapelitbangda Ali Amran melaporkan, bahwa pertemuan ini bertujuan untuk melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi. Dan di aksi duanya, menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi.
“Pertemuan ini akan membahas dua aksi, aksi satu menyelesaikan data dan aksi dua menentukan rumusan dan langkah-langkah kolaborasi penanganan stunting,” sebutnya.
Dia menyebutkan, peserta dalam pertemuan ini adalah utusan 25 Puskesmas, masing-masing lima orang peserta. Disamping itu, juga ada utusan OPD terkait, masing-masing dua orang serta Kementrian Agama. Dan dia berharap, ada kolaborasi antar OPD dan tenaga kesehatan.
“Peran masing-masing OPD sudah dijelaskan dalam rapat dan pertemuan-pertemuan sebelumnya, maka diharapkan dukungan dan kerjasama semuanya, agar permasalahan stunting cepat bisa diselesaikan,” harapnya.
Pertemuan Finalisasi Konvergensi kali ini menghadirkan instruktur Tenaga Ahli Pendampingan Penanganan Stunting Regional Satu Dirjend Bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Fahrur Rozi. Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Yutiardy Rivai, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Azwarman.(**)