Bukittinggi, Sigi24.com--Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus mampu menganalisis wacana dan isu yang dimunculkan ke publik. Jangan mudah tertipu dengan wacana yang mungkin saja menyesatkan atau sengaja diplintir atau diplesat sehingga menimbulkan kegaduhan di publik.
Demikian disampaikan Wakil Sekretaris PWNU Sumatera Barat Armaidi Tanjung dihadapan peserta Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang diselenggarakan Pengurus Cabang PMII Kota Bukittinggi, Sabtu (26/3/2022). PKD yang berlangsung Jumat hingga Minggu (25-27/3/2022), di gedung Radio Agro Biaro, Agam, Sumatera Barat.
Dikatakan Armaidi Tanjung, analisis wacana dilakukan untuk mengkaji kebenaran dari wacana itu sendiri. Kemudian latar belakang muncul wacana tersebut, siapa tokohnya, apa konsekwensi dari wacana tersebut dimunculkan ke publik. Selanjutnya apa target dari wacana itu. Sebagai mahasiswa calon intelektual bangsa, kader PMII harus cerdas dalam menganalisis wacana.
“Saat ini melalui media sosial orang dengan gampang membangun wacana yang diviralkan. Tidak peduli apakah wacana tersebut benar atau keliru. Yang penting diwacanakan, bikin gaduh, sedangkan akibat wacana tersebut ada ketersinggungan pihak lain tidak dipedulikan,” kata Armaidi Tanjung yang juga wartawan utama ini.
Apalagi wacana tersebut sudah diplintir atau diplesetkan akan memberikan penafsiran lain bagi pihak tertentu. Sehingga memancing ketersinggungan pihak lain sehingga menimbulkan kegaduhan. “Karena itu, kader PMII harus hati-hati dalam menyikapi wacana yang muncul di publik, termasuk di media sosial. Jangan sampai kader PMII terpancing wacana bohong, informasi hoaks dan ujaran kebencian oleh pihak tertentu,” kata Armaidi Tanjung menambahkan.
Ketua PC PMII Kota Bukittinggi Ridza Ad Dzira mengatakan, PKD bertemakan reaktualisasi nilai dasar pergerakan dalam pembentukan kader yang agamais dan modernis. Peserta PKD berasal dari utusan PMII Kota Bukittinggi, Padang dan Cabang Persiapan Pasaman Barat.
“Melalui PKD ini, setelah dibai’at, peserta PKD akan benar-benar menjadi kader mujahid yang salah satu cirinya adalah tidak boleh meninggalkan PMII dalam situasi maupun kondisi sesulit apapun. Sekali ber-PMII, tetap ber-PMII,” tegas Ridza menambahkan.
Turut memberikan materi Mabincab PC PMII Kota Bukittinggi Hardiansyah Fadli, Sekretaris PCNU Kota Bukittinggi Satrio Budiman dan sejumlah pengurus dan senior PMII lainnya. (**)