Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Lewat Penyuluhan, Pasien Kusta Tidak Lagi Didiskriminasi dan Dikucilkan

Pauah Kamba, Sigi24.com--Dalam rangka menghilangkan stigma dan diskriminasi kusta di tengah masyarakat, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggandeng Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdokski), melakukan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan perawatan pasien kusta, di Aula Puskesmas Pauah Kamba, Kecamatan Nan Sabaris, Sabtu (5/3).

Kepala Dinas Kesehatan Yutiardi Rivai mengatakan, kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis, tetapi meluas hingga masalah sosial, ekonomi dan budaya. 

"Kusta sampai saat ini masih merupakan stigma di tengah masyarakat dan keluarga, termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan, masih kurangnya pengetahuan tentang penyakit kusta dan kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan disabilitas yang ditimbulkannya," kata dia.

Menurutnya, gambaran kasus kusta di Padang Pariaman, pertama case detection rate (angka penemuan kasus) kusta mulai tahun 2017 hingga 2021. 2017 dan 2018 CDR Kusta melebihi target yang ada, yaitu lebih dari 5 per 100.000 penduduk. Sedangkan dari tahun 2019 sd 2021 CDR kusta di bawah 5 per 100.000 penduduk. Ini disebabkan, karena penemuan kasus yang kurang dari petugas Puskesmas. Berkemungkinan berhubungan dengan kejadiaan pandemi covid-19 yang melanda negara kita.

Kemudian, yang kedua katanya, jumlah penemuan kasus kusta PB (Pausi Basiler/Kusta Kering) dan MB (Multi Basiler/Kusta Basah) dan cacat kusta tingkat 2. Jumlah penemuan kasus kusta tipe PB tahun 2021 sebanyak 1 orang dan kusta tipe MB sebanyak 10 orang, dengan cacat tingkat 2 sebanyak 5 orang atau 45 persen. Penemuan kasus kusta baru ini, sangat sedikit sekali dari tahun-tahun sebelumnya, dimana ditemukan sampai lebih dari 20 kasus setiap tahunnya, sebelum pandemi.

Dua Kelompok Perawatan Diri (KPD) kusta sudah lama dibentuk, yaitu Puskesmas Pauah Kamba dan Puskesmas Enam Lingkung, memiliki anggota masing-masing lebih dari 10 orang. Kegiatan KPD ini sudah lama tidak berjalan, sejak tahun 2018 sampai sekarang. 

"Kita berharap pada tahun ini, kegiatan KPD dapat dijalankan kembali dengan tujuan mencegah terjadinya cacat kusta dan memulihkan pasien kusta itu sendiri,” terang Yutiardy.

Senada dengan itu, Ketua Perdoski Irdawaty Izrul mengatakan, penyuluhan diharapkan dapat menghilangkan stigma dan diskriminasi kusta di tengah masyarakat. Pasien kusta ini tidak didiskriminasi lagi atau dikucilkan oleh masyarakat dan keluarganya.

“Kita berkewajiban untuk meyakinkan penderita kusta untuk bisa sembuh dan obatnya gratis. Kemudian, memotivasi penderita kusta untuk berobat teratur dan mengajarkan cara perawatan diri dengan 3M. Yaitu Memeriksa, Merawat dan Melindungi,” ujarnya mengakhiri. (*)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies