Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

16 Teroris Jaringan NII Ditangkap Densus, Kyai Khambali : Ajaran NII dan Salafi Wahabi Patut Dicurigai

Padang, Sigi24.com--Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 16 teroris jaringan NII di Sumatera Barat. Ke-16 jaringan NII tersebut ditangkap di dua wilayah berbeda di Sumatera Barat.

Pendiri dan Ketua Umum Gerakan Mitra Santri Nusantara (Gema Santri Nusa) KH. Ahmad Khambali mengatakan, bahwa sumber ideologi radikalisme adalah NII dan Salafi Wahabi, bahkan bisa disebut adalah Ibu kandungnya.

KH. Khambali menyebutkan, hampir semua pelaku terorisme mayoritas latar belakangnya adalah NII dan Salafi Wahabi.

Kyai Khambali berharap, seluruh Gubernur di Indonesia mencontoh Provinsi Aceh yang melarang ajaran Salafi Wahabi.

Aceh saja yang sudah menerapkan syariat Islam itu menolak dan melarang paham dan ajaran Salafi Wahabi di sana, kalau seluruh Provinsi di Indonesia di lakukan serupa paling tidak gerakan mereka tidak bisa berkembang walaupun dengan sembunyi sembunyi.

Ibarat pohon, jika akarnya dicabut maka pohon itu akan layu, tapi bila akarnya dibiarkan maka pohon itu akan berbuah setiap musim.

Apalagi saat ini yang terpapar ajaran NII dan Salafi Wahabi bukan hanya masyarakat biasa, tapi banyak aparat pemerintan (ASN) dan TNI/POLRI juga banyak yang terpapar.

Di kalangan Polisi saja di medsos simpatisan atau pengikut mereka sudah sekitar 175.000 lebih, namanya dulu Polri Cinta Sunnah (PCS), dan kini berganti menjadi Pembelajar Cinta Sunnah.

Konten Foto foto Polisi yang celana cingkrang, gamis dan berjenggot pun kini banyak dihapus karena banyak di kritik oleh masyarakat.

Kelihatan ibadahnya rajin, tapi dikit-dikit memvonis yang berbeda dengan sebutan bid'ah, syirik, haram dan lain sebagainya.

Menyanyi Indonesia Raya saja katanya haram, tapi Polisi yang sudah bergabung dalam PCS biasanya setelah menyanyi mengucap istighfar karena telah melakukan dosa dalam agama yaitu menyanyi.

Dalam sejarah kelompok radikal di belahan dunia, mereka memang selalu infiltrasi di dalam tubuh aparat dengan sangat cantik, sehingga banyak aparat yang tertarik dan bergabung ke sana.

"Kalau aparat saja yang punya jiwa nasionalis sangat tinggi saja bisa direkrut apalagi masyarakat biasa yang minim dengan pemahaman agama tentunya lebih mudah di rekrut kedalam kelompok rasikalisme yang mengatasnamakan agama," tutup Kyai Khambali yang juga Pengurus Harian BPET MUI. (**)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies