Sekreraris IKM (Ikatan Keluarga Minang), Sulawesi Tenggara, Desem Suardi, saya sapa Ajo Ad, asal Sungai Limau, Padang Pariaman. Pagi pukul 09:00 WITA, Kamis, 10 Februari lalu, saya telefon dia.
Saya beritahu, bahwa rombongan kami akan meninggalkan Kendari, sore hari itu, pukul 16:00 WITA, menuju Jakarta.
Rupanya, pukul 11: 00 dia tiba dengan mobilnya. "Makan kita dahulu, Da. Ajo Sabaruddin mintak Uda dan kawan kawan, singgah ke kedai nasinya," kata Ajo Ad sambil menurunkan kaca mobil, di depan Hotel Zanith tempat kami menginap, selama Hari Pers Nasional di Kendari, 6 s/d 9 Februari 2022.
Tak jauh kami menelusuri jalan kota itu, tibalah kami di Rumah Makan Uni, Jl. Ahmad Yani, depan Kantor Koni Kendari. Itulah rumah makan Sabaruddin kami panggil Ajo Udin, (53 tahun), asal Sungai Sariak, Padang Pariaman.
Dia telah membuka usaha ini sejak sebelas tahun lalu. Awalnya buka Bakso Uda. Dua tahun kemudian, Bakso Uda pindah ke tempat lain. Kedai itu pun beralih fungsi jadi Rumah Makan Uni, masakan Padang.
Sambalnya beragam. Rasanya enak. Maknyus. Ada gulai ayam, randang padang, gulai cubadak, ayam goreng, kalio ayam.
Sejak pandemi Covid-19 melanda negara ini, awal 2020 lalu, Ajo Udin dapat durian runtuh. Dia menambah kedai nasinya empat buah lagi. Selain itu warung baksonya, juga buka cabang jadi dua.
"Itu pula hikmah pandemi bagi usaha saya. Banyak orang pesan nasi bungkus selama covid," kata Ajo Udin ketika rombongan dari Padang Panjang, makan bersama dengannya di Rumah Makan Uni.
Kini Ajo Udin, punya 5 buah rumah makan dan 2 buah warung bakso. Dari tujuh tempat usaha itu, terdapat 30 orang pelayan. Seluruh karyawannya itu, penduduk asli Sulteng. Semuanya wanita. Janda muda lagi!
Beberapa Artis Minang seperti Mak Ipin, Wan Parau, Nedi Gampo, Mamai, kata Ajo Udin, pernah singgah makan di Rumah Makan Uni. Ketika mereka diundang dalam suatu acara oleh IKM Sultra.
Setelah makan siang hingga kenyang, kami diantar pula oleh Ajo Ad dan Ajo Udin ke Bandara Halu Oleo. Pakai dua buah mobil. Satu dibawa Ajo Ad satu lagi dibawa Ajo Udin.
Hari hujan turun sangat lebat. Tapi dua ajo ini lihai membawa mobil dalam hujan. Kami tiba juga sesuai jadwal.
Tidak hanya sampai di parkir Bandara, Ajo Ad dan Ajo Udin, pun ikut mengantar kami ke ruang tunggu. Luar biasa.
Setelah rombongan kami berada di ruang tunggu. Barulah Ajo Ad dan Ajo Udin izin pamit meninggalkan kami.
"Titip salam untuk saudara di kampung halaman," kata mereka sedikit haru.
Sama seperti pengurus IKM lainnya, Ajo Udin menggaku senang berjumpa kami. "Serasa lepas rindu pulang kampung," kata Ajo Udin yang beristri wanita Bugis.
Rupanya, Ajo Ad juga punya istri orang Bugis. Sejalan mereka berdua.
"Yo, ba a lai. Kami lah tagadai," kata mereka sambil gelak tawa jelang berpisah di hari itu.
Alhamdulillah. Setelah dua malam di Jakarta. Kini saya sudah tiba di Padang dengan selamat sentausa.
Terimakasih IKM Sultra....(as. patimarajo)