Maulid Diba'i adalah bacaan maulid yang berisi syair-syair pujian serta sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW. Pengarangnya bernama lengkap Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Umar ad-Diba’i asy-Syaibani atau yang akrab disapa Ibnu Diba.
Maulid Diba sebenarnya bukanlah nama khusus kitab ini. Sebab, semua isi yang ada di dalam Maulid Diba merupakan ringkasan dari kitab Maulid Syaraful Anâm karangan Syekh Syihabuddin bin Qasim, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Mil’ul Awani oleh Al Anshari;
“Kitab ini terkenal dengan nama Maulid Diba’i, karena disandarkan kepada penyusunnya, yang dikenal dengan nama Ibnud Diba’. Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Maulid Syaraful Anâm, karangan Syekh Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Qasim al-Mursi, yang dikenal dengan nama Ibnu Qasim.”
Menurut KH. Akhmad Khambali, Pengasuh Majlis Sholawar Ahlul Kirom, bahwa membaca Maulid Diba ada beberapa keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan yang akan diraih oleh seseorang yang tekun membaca sholawat, termasuk Maulid Diba.
Pertama, dikabulkan doanya. Tentang hal ini, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Setiap doa adalah terhalang sehingga dimulai dengan memuji kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian berdoa dan akan dikabulkan doa itu." (HR. Nasa'i)
Kedua, peluang mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat, ketiga dihilangkan segala kesusahan dan kesulitannya, keempat, dihapuskan dosanya dan pribadinya menjadi bersih. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah berikut:
"Bershalawatlah kamu untukku, karena membaca shalawat untukku bisa menghapus dosamu dan membersihkan pribadimu." (HR. Ibnu Majah)
Kelima, bacaan sholawat akan menjadi cahaya bagi pembacanya pada hari kiamat, seperti yang dijelaskan dalam hadist berikut:
"Hiasilah tempat-tempat pertemuanmu dengan bacaan shalawat untukku, karena sesungguhnya bacaan shalawat untukku itu menjadi cahaya bagimu pada hari kiamat." (HR. Dailami)
Nah, tata cara mengamalkan bacaan Dibai, menurut Kyai Khambali yang juga Pimpinan Khambali's Institute ada cara-caranya.
Hendaknya Maulid Diba dibaca di tempat yang layak, penuh adab dan sopan, serta dalam keadaan suci. Dalam cara pengamalannya pun dilakukan secara khusus, yaitu dengan beberapa tahapan sebagai berikut:
Pertama, membaca surat Al Fatihah yang ditujukan kepada Rasulullah SAW dan Imam ad-Diba’i. Kedua, membaca seruan dan ajakan kepada para hadirin untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW dengan kalimat sebagai berikut:
"Wahai orang-orang yang mengharapkan syafaat dari Rasulullah saw, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya. Wahai orang-orang yang rindu melihat ketampanannya, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya. Wahai orang-orang yang mengharapkan pertemuan dengannya; saat sadar dan tidur, bershalawatlah dan ucapkanlah salam kepadanya.”
Setelah membaca surat Al Fatihah, disusul dengan membaca sholawat; “Wahai utusan Allah! Semoga keselamatan tetap padamu. Wahai orang yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi. Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga. Wahai ahli dermawan dan pemurah hati. (sampai selesai).”
Menurut Khambali, Pimpinan Majelis Sholawat Ahlul Kirom, akhir Maret 2022 menjelang awal bulan suci Ramadhan, akan diadakan silaturrahim akbar Majlis Sholawat yang akan menghadirkan Maulana Syech Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, yang juga sebagai Wantimpres RI dan Ketua Umum JATMAN.
"Kita sedang koordinasi dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah demi sukses dan syiarnya silaturrahim akbar Majlis Sholawat ini," tutup Kyai Khambali. (*)