Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dalam Basafa Buya Lubuk Pandan, Afredison Raih PPMU Award Kategori Pengembangan Politik Kebangsaan

Lubuk Pandan, Sigi24.com--Ketua DPC PKB Padang Pariaman Afredison menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tinggi pada Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah yang telahmemberikan PPMU Award kepada dia, Jumat (21/1/2022) malam.

Yayasan yang menaungi Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan itu melaksanakan kegiatan tahunan berupa "Basafa Buya Lubuk Pandan", yang digelar setiap pertengahan Jumadil Akhir. Malam itu, kegiatan basaf juga dibarengi dengan pemberian penghargaan kepada sejumlah tokoh yang dinilai punya kontribusi positif terhadap kemajuan pesantren yang terletak di Kampung Guci tersebut.

Satu dari 10 tokoh yang dapat PPMU Award adalah Afredison, salah seorang alumni yang kini jadi anggota DPRD Padang Pariaman, sekaligus Ketua Fraksi PKB di lembaga wakil rakyat itu. "Penghargaan ini sungguh sebuah motivasi yang sangat luar biasa, untuk terus berbuat yang terbaik di pondok ini," kata dia.

Afredison diberikan PPMU Award kategori pengembangan politik kebangsaan. Yang sama dengan dia, adalah Asrizal Malin Sinaro, alumni yang juga anggota DPRD Kabupaten Agam. "Dan memang, konsep PKB adalah politik rahmatan lilalamin, yang sangat mnjunjung tinggi nilai-nilai Islam Ahlussunnah waljamaah yang sudah menjadi materi pokok dalam kajian pesantren," kata dia.

Dia tak menyangka sama sekali, kalau malam itu menjadi malam istimewa bagi dirinya. Ada rasa haru dan bangga, dengan kiprahnya yang berkecimpung di partai setelah tak lagi di pesantren ternyata dilirik dan diperhatikan oleh pesantren, tempat dia menimpa ilmu dulunya.

Kepada pimpinan pesantren, pengurus yayasan, dan keluarga besar Madrasatul 'Ulum, Afredison menyampaikan terima kasih banyak. "Semoga ini menjadi langkah besar berikutnya, untuk berbuat baik, dan ikut memajukan pesantren ini," harapnya.

Kegiatan Basafa Buya Lubuk Pandan sengaja dilakukan, mengingat bulan Jumadil Akhir adalah bulan wafatnya Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah, sang pendiri pesantren. Basafa juga dikaitkan dengan sekalian peringatan hari wafat buya lainnya, yang erat kaitannya dengan pesantren.

Tersebutlah nama Buya Iskandar Tuanku Mudo, Buya Buchari Rauf, Uwai Hj. Gadis, dan Buya Marzuki Tuanku Labai Nan Basa. "Maka ini kita namakan dengan Basafa Buya Lubuk Pandan. Mengembalikan kebesaran nama pesantren, sepeninggal buya dan guru tersebut.

Basafa diawali dengan Shalat Magrib berjemaah, lanjut tahlil dan zikir bersama sampai masuk waktu Shalat Isya. Setelah itu makan bersama, lalu dilanjutkan dengan "badikie", dengan beberapa orang tukang dikie yang sengaja diundang.

Lanjut dengan serimonial, berupa penyapaian materi dan testimo soal buya-buya yang sudah mendahului. Tentu banyak ilmu dan kisah yang beliau tinggalkan, demi untuk masa depan pondok.

"Satu pesan yang saya terima, sampai kapan pun, pesantren yang sedernaha ini tak boleh hilang dan mati begitu saja," kata Buya Marulis Tuanku Mudo, Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum.

Dia minta seluruh alumni dan pengurus yayasan, untuk terus bekerjasama memajukan pondok itu. Malam itu, sekalian diserahkan nomor statistik pondok yang diterbitkan Kementerian Agama RI dari Ketua Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah Masrizal ke Buya Marulis Tuanku Mudo, selaku pimpinan. (*)



Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies