Padang Pariaman, Sigi24.com--Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terus menggalakkan berjaya. Visi yang dicanangkan Bupati Suhatri Bur dan Wabup Rahmang ini dengan motto; unggul berkelanjutan, religius, sejahtera dan berbudaya terus digiatkan melalui program kegiatan yang dilaksanakan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada.
Salah satu cara yang dilakukan dalam mewujudkan Padang Pariaman religius adalah dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan didikan Subuh yang dilaksanakan di beberapa masjid dan MDTA.
Minggu (24/10) dilaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan didikan Subuh serentak di empat titik, Di TPA Masjid Jamik Muhammadiyah Sicincin, dengan Ketua Tim Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman.
Kedua di TPA Darussadikin Surau Kajai, Kampung Ladang Balah Hilir, Kecamatan Lubuk Alung dengan Ketua Tim Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteran Rakyat, Ketiga di Pondok Al Quran Darul Mustafa, Korong Padang Sago Randah, Nagari Koto Dalam Selatan, Kecamatan Padang Sago dengan Ketua Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan dan Keempat di TPA Masjid Hasanatain Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang dengan Ketua Tim Kabag Kesra Sekretariat Daerah.
Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur yang meninjau langsung pelaksanaan monitoring dan evaluasi didikan Subuh di TPA Masjid Jamik Muhammadiyah Sicincin menyampaikan, bahwa didikan Subuh di setiap kecamatan ini merupakan langkah untuk perwujudan Padang Pariaman religius, dimana dengan menanamkan keagamaan dari sejak dini kepada generasi muda.
Ia menambahkan, bahwa pelaksanaan evaluasi dan monitoring didikan Subuh ini dilakukan karena evaluasi sangat perlu untuk meningkatkan motivasi dan efektifitas.
"Pemerintah daerah bangga dan mengapresiasi kepada seluruh pengurus dan seluruh orangtua murid yang telah mendukung pelaksanaan didikan Subuh, dan telah memberikan motivasi dan semangat kepada anak yang sangat bersemangat dalam mengikuti didikan Subuh pada pagi ini," ucap Suhatri Bur.
Suhatri Bur menyampaikan, evaluasi didikan ini adalah untuk menghidupkan seluruh TPA dan TPSA di seluruh masjid dan surau. Hal tersebut sesuai dengan visi misi pemerintah kabupaten Padang Pariaman yakninya unggul berkelanjutan, religius, sejahtera dan berbudaya. Adapun panduan monitoring dan evaluasi dibagi atas tiga bagian, ketentuan umum, penampilan serta partisipasi pemerintah dan masyarakat.
Mantan Ketua Baznas ini menambahkan, bahwa religius harus ditingkatkan dengan memperkuat keimanan dan ketakwaan dimulai dari anak-anak melalui didikan Subuh, kemudian anak-anak harus dilatih melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. Evaluasi ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk ikut didikan Subuh.
Suhatri Bur tidak lupa mengingatkan tentang pelaksanaan kegiatan vaksinasi di 25 Puskesmas yang ada.
“Melihat posisi Padang Pariaman yang sekarang sudah kembali ke level 3 pandemi covid-19 harus menjadi perhatian kita bersama. Permasalahan tersebut dikarenakan tingkat vaksinasi kita masih rendah, bahkan berada di posisi 2 terbawah di Sumatera Barat," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk ikut divaksin, karena hal tersebut adalah untuk kepentingan masyarakat. "Apabila kita masih diposisi rendah tingkat vaksinasinya, maka akan berdampak kepada proses belajar mengajar di sekolah akan kembali pelaksanaannya secara daring," ulasnya.
“Kemarin kita sudah mencapai persentase 16,89 %, setiap hari kegiatan vaksinasi dilaksanakan di 25 puskesmas yang mana ditargetkan mencapai 2.000 vaksin perhari untuk itu saya harapkan bantuan seluruh pihak agar daerah kita bisa kembali ke level II,” tutup Suhatri Bur.
Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis menyampaikan, bahwa anak-anak dituntut untuk bisa maju kedepan, mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya sewaktu belajar mengaji dan hal ini harus terus digiatkan.
"Kegiatan monitoring dan evaluasi didikan subuh ini penting dilakukan adalah dalam rangka memotivasi anak-anak yang dituntut untuk bisa maju kedepan dimana harus bisa mempraktekkan apa yang dipelajarinya sewaktu belajar mengaji dan hal ini harus terus digiatkan sesuai dengan visi misi Pemerintah Padang Pariaman yang Religius," ujar Rudy.
Terkait pandemi covid 19, Sekda Rudy mengajak seluruh lapisan masyarakat agar ikut divaksin untuk keselamatan bersama.
"Vaksin itu tidak haram. Sesuai dengan fatwa MUI, vaksin itu adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita akan covid-19, dan itu adalah bentuk ikhtiar kita dalam melindungi diri dan anggota keluarga yang lain, oleh karena itu mari kita ikut divaksin," tutupnya. (ad)