Parik Malintang, Sigi24.com--Bunda PAUD Padang Pariaman Yusrita Suhatri Bur mengukuhkan 17 Bunda PAUD kecamatan dan 103 Bunda PAUD nagari, Kamis (16/9) di Hall IKK Parik Malintang.
Pengukuhan Bunda PAUD dilakukan dengan pemberian selempang kepada seluruh Bunda PAUD yang disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Kepala BP PAUD Dikmas Provinsi Sumatera Barat, Ketua HIMPAUDI Provinsi Sumatera Barat dan OPD terkait.
Bunda PAUD Padang Pariaman Yusrita dalam sambutannya menyampaikan, bahwa setelah pengukuhan ini untuk langsung membuat rencana program dan kegiatan Bunda PAUD tahunan dalam rangka mendukung layanan PAUD berkualitas, melakukan pembinaan, pengawasan dan pembinaan terhadap layanan PAUD di wilayahnya, serta melakukan pendampingan, koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas lintas program dan sektor terkait dalam pembinaan layanan PAUD.
“Indikator keberhasilan Bunda PAUD di antaranya adalah meningkatnya APK PAUD dan jumlah lembaga PAUD, meningkatnya jumlah desa/kelurahan yang memiliki layanan PAUD, meningkatnya dukungan dana baik bersumber APBD maupun sumber lain,” tambah Yusrita.
Dalam acara pengukuhan Bunda PAUD turut memberikan sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Anwar, mewakili Bupati Padang Pariaman.
Dia menyampaikan tentang urgensi peran dan tugas dari seorang Bunda PAUD adalah sebagai simbol sekaligus mitra utama dalam gerakan nasional PAUD berkualitas.
Kemudian, Anwar menekankan peran seorang ibu yang merupakan tokoh sentral di setiap jenjang pemerintah, karena disinyalir keberadaan Bunda PAUD dapat memotivasi masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk menyediakan layanan PAUD berkualitas.
“Seorang Bunda PAUD diharapkan mampu mendorong peningkatan konsumsi makanan sehat dan bergizi bagi anak usia dini. Selain itu, Bunda PAUD juga harus mensosialisasikan terciptanya layanan PAUD Holistik Integratif yang mencakup perawatan, pengasuhan, kesehatan gizi dan pendidikan,” tambahnya.
Selanjutnya, Anwar menekankan tentang pentingnya tugas seorang Bunda PAUD adalah untuk mendorong peningkatan akses PAUD di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Mendorong peningkatan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD (Kualifikasi, Kompetensi, Kesejahteraan, dan Perlindungan). Dan tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan pengawasan di wilayah yang terbebas dari kekerasan fisik, radikalisme, pornografi, dan SARA.
Ali Amran, sebagai tim penyusun Peraturan Bupati tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif Pada Satuan Pendidikan juga menambahkan agar camat dan walinagari untuk memasukkan program Bunda PAUD ke dalam perencanaan anggaran tahunan kecamatan dan nagari, karena selama ini program Bunda PAUD kurang mendapatkan perhatian dari kecamatan maupun nagari.
"Kedepan kami harapkan camat dan walinagari untuk memasukkan program Bunda PAUD ke dalam perencanaan anggaran tahunan, karena hal itu akan berdampak baik terhadap pengembangan program PAUD," ujarnya. (ad)
Selama Ini Program Bunda PAUD Kurang Mendapatkan Perhatian dari Kecamatan dan Nagari
Minggu, September 19, 2021
0
Tags