Parik Malintang, Sigi24.com--Dalam rangka mensosialisakan pengentasan stunting di Kabupaten Padang Pariaman, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan mengadakan talkshow dengan tema; cegah stunting di tengah masyarakat dan dunia pendidikan sejak dini, Selasa (21/09) di Media Center Padang Pariaman.
Adapun yang menjadi narasumber dalam talkshow ini, Kepala Dinas Kesehatan Yutiardy Rivai dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Anwar.
Kepala Dinas Kesehatan Yutiardy mengatakan, pencegahan stunting merupakan tanggungjawab bersama yang harus saling berkoordinasi dan bekerjasama, demi terwujudnya Kabupaten Padang Pariaman berjaya.
"Stunting merupakan kondisi anak tumbuh kembangnya berbeda dengan usianya. Hal ini dipengaruhi oleh gizi mikro yang belum terpenuhi. Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting, di antaranya jamban yang tidak sehat, rokok, asupan gizi keluarga yang kurang," terangnya.
Ia juga menambahkan, terdapat dua intervensi pencegahan stunting, yakni intervensi spesifik meliputi tablet tambah darah, posyandu, dan pemanfaatkan buku KIA, dan intervensi sensitif meliputi dukungan dari OPD terkait sehingga pengentasan stunting dapat mencapai 70 persen jika dilakukan dengan cara kolaborasi.
"Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman termasuk kedalam lokus stunting dari lima kabupaten se Sumatera Barat. Pemerintah telah melakukan aksi secara bersama sebagai upaya dalam pencegahan stunting," katanya.
Menurutnya, Bapelitbangda telah melakukan analisasi dan pemetaan aksi, persiapan rencana yang akan dikerjakan dan OPD mana saja yang diikut-sertakan, rembug stunting, pembuatan regulasi pencegahan stunting, pembinaan kader pembangunan masyarakat dari DPMD dengan konsep rumah sehat di tingkat nagari, sistim manajemen data dan publikasi stunting.
Yutiardy menyebutkan, sejak 2018 hingga 2021, di Padang Pariaman angka stunting bergerak menurun, dan merupakan perkembangan yang sangat positif. Padang Pariaman memiliki 14 nagari lokus stunting. Nagari lokus stunting ajukan review kegiatan dan akan dinilai secara nasional, ini merupakan keseriusan Pemerintah Padang Pariaman untuk meningkatkan gizi masyarakat.
"Dinkes melakukan upaya untuk 1.000 HKP dipesankan kepada ibu hamil, meningkatkan dan mencek kesehatan 4 kali selama masa kehamilan agar dapat memantau melakui buku KIA tentang perkembangan janin dan kesehatan ibu," ungkapnya.
Katanya, apabila ada tenaga kesehatan memberikan informasi kelas ibu hamil, ini menjadi tanggungjawab ibu hamil untuk diri sendiri dan bayi, memberikan tablet penambah darah, dan apa saja yang tidak boleh dilakukan selama hamil. Usia 0-2 tahun merupakan umur untuk dipantau tumbuh kembang, saat yang penting dengan memberikan asupan gizi termasuk pendukung tumbuh kembang untuk selanjutnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Anwar mengatakan, program Disdikebud dalam upaya pencegahan stunting telah melahirkan beberapa program, di antaranya mengukuhkan Bunda PAUD kecamatan dan nagari.
"Semoga Bunda PAUD dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan pengelolaan PAUD untuk peningkatan gizi anak usia dini," katanya.
Menmurut dia, Pemerintah juga telah mengeluarkan Perbup untuk pencegahan stunting. Yakni Perbup nomor 33 tahun 2021 tentang standar pelayanan minimal mengenyam PAUD satu tahun pra SD. Ini juga betujuan agar orangtua paham bahwa anak usia 4 hingga 6 tahun sebelum SD mendapat ilmu di bangku pendidikan PAUD.
Kemudian, Perbup 34 tahun 2021 tentang PAUD Holistik Integratif (HI). Hal ini juga untuk pencegahan stunting, peningkatan ilmu gizi, kesehatan, hubungan sosial anak bagaimana mereka belajar serta dukungan dari seluruh masyarakat sehingga upaya pengentasan stunting untuk kedepan.
"Dalam rangka meningkatkan pemahaman orangtua, Dinas Pendidikan juga menggelar kegiatan parenting pada pendidikan, kesehatan, dan karakter anak," ujar dia.
Serta penyuluhan mendidik anak yang baik, katanya lagi, soleh, dan pengenalan sosial lingkungan, peningkatan gizi, sosial keluarga dan akidah sehingga orangtua paham mendidik anak, disiplin dan kerjasama yang baik, juga sebagai pelaksanaan pendataan kesehatan anak di PAUD terkait perkembangan gizi dan mental, pembelajaran terkait stunting.
"Bunda PAUD Padang Pariaman juga sangat berkomitmen dalam mensosialisasikan Perbup tersebut, termasuk dalam pembinaan Bunda PAUD peningkatan kesehatan dan gizi anak-anak. Kita juga meminta agar kecamatan menganggarkan untuk kegiatannya," tutupnya.
Disisi lain, Plt. Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Riki Zakaria menyampaikan, bahwa talkshow dengan tema pencegahan stunting merupakan salah satu keseriusan pemerintah daerah dalam usaha penurunan angka stunting.
"Kedepan kita akan menginformasikan kepada masyarakat untuk mengadakan talkshow dengan tema yang sama, mengundang dinas terkait lainnya. Penyebarluasan informasi talkshow tersebut dilakukan melalui live youtube dan live instagram akun Humas Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman," tutupnya. (ad)