Virus Covid-19, Vaksinasi dan Bisnis
Catt : Sutan Palala
Sudah
hampir dua tahun, dunia masih berperang melawan pandemi Covid-19 yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Di sisi lain, dunia juga semakin kewalahan
dengan munculnya virus corona varian Delta yang disebut lebih menular daripada
varian-varian sebelumnya.
Kasus
pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah
itu, Covid-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan
negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan.
Penyebarannya
yang cepat mebuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan
lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia, pemerintah
menerapkan kebijakan PPKM untuk menekan penyebaran virus ini.
Hingga kini, belum ada obat untuk mengatasi penyakit Covid-19. Penelitian untuk mencari metode pengobatan yang efektif dalam mengatsi penyakit Covid-19 masih terus dilakuakan.
Saat ini, Indonesia berupaya untuk memutus penularan Covid-19
ini dengan melakukan Vaksinasi Covid-19 secara berkala ke masyarakat Indonesia.
Vaksinasi
kini dinilai sebagai cara terbaik untuk mendapatkan perlindungan dari virus
Covid-19, dan sejumlah penelitian membuktikan, vaksin bisa meredakan berbagai
gejala, dan menurunkan risiko kematian.
Beberapa
vaksin virus Corona sudah muncul dan upaya vaksinasi terus digalakkan di
seluruh dunia. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dari sains. Sejarah
membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Pemerintah
Indonesia sedang menggenjot program vaksinasi dalam upaya mengurangi penyebaran
Covid-19. Berbagai jenis vaksin didatangkan untuk memenuhi kebutuhan bagi
seluruh masyarakat Indonesia.
Pemerintah
berusaha memenuhi kebutuhan setidaknya 208 juta penduduk untuk mencapai
kekebalan kelompok alias herd immunity. Pengadaan dilakukan melalui berbagai
cara termasuk perjanjian bilateral dan perjanjian multilateral.
Nah,
dengan tingginya kemauan dunia untuk mendapatkan vaksin itu, sudah pasti pihak
WHO memainkan perannya dalam hal ini. Yang pasti, kalau sudah pandemi pasti WHO
mengharuskan semua negara membeli vaksin.
Hal
yang satu ini sudah pasti, barang yang harus dibeli dengan alasan keselamatan
nyawa pasti akan menjadi komoditi dagang nomor satu. Mafia-mafia internasional memaksa kita membeli vaksin (dari mana
seed virus-nya kita tidak tahu) dengan dasar anjuran WHO. Kalau
kita tidak punya uang, World Bank siap memberi utang, tidak peduli utang kita
semakin bertambah. (SUGER)