Parik Malintang, Sigi24.com--Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur membuka sekaligus menerina peserta KKN Melayu Serumpun, Selasa (27/7) di Hall IKK Parik Malintang.
Suhatri Bur mengatakan, pelaksanaan kegiatan KKN adalah salah satu kegiatan yang erat sekali dengan praktek mahasiswa dari perguruan tinggi. Mahasiswa yang hampir mendekati akhir semester, akan menjalankan yang namannya KKN.
"Jadi di sana mahasiswa akan belajar, mengabdi, mengajar dan berbaur dengan masyarakat, dengan lokasi prioritas adalah daerah pelosok. Tugas penting seorang mahasiswa menurut tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
“Kunci sukses penyelenggaraan urusan pembangunan tidak terlepas dari ketersediaan dan kesiapan sumber daya manusianya, perencanaan strategis dan berkelanjutan, tim kerja yang solid, serta partisipasi aktif masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berterima kasih kepada rektor/dosen pembimbing, yang telah menunjuk dan menetapkan Kabupaten Padang Pariaman sebagai lokasi KKN PPM Melayu Serumpun pada tahun ini.
"Mudah-mudahan kehadirin anak-anak mahasiswa KKN di wilayah ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam pembangunan, khususnya pengembangan nilai-nilai moderasi beragama dalam budaya Melayu Serumpun," ungkapnya.
Kepada peserta KKN, Suhatri Bur minta untuk kegiatan itu secara serius, dengan filisofi dimana bumi di pijak di situ langit di junjung, pandai -pandai membawa diri dan jalin silahturrahim, cari orangtua asuh, temui saudara dan integrasikan serta implementasikan semua ilmu yang di terima di kampus demi kabaikan bersama, jaga diri, jaga kesehatan dan jaga nama baik kampus.
Ia juga meminta kepada para mahasiswa KKN, agar tetap menerapkan protokol kesehatan, dan tidak menjadi klaster baru covid-19 di Kabupaten Padang Pariaman, serta juga dapat mengajak masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, bersedia untuk divaksin sehingga dapat mencegah dan menghambat perkembangan covid-19.
Ketua Pelaksana Kegiatan Dr. Zulfis dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini telah dilakukan sejak tahun 2019 yang dilaksanakan di Jambi dengan melibatkan tiga perguruan tinggi di Malaysia. Tujuannya untuk memperkuat silaturahmi dan meperkokoh semangat Melayu Serumpun, juga untuk membantu pemerintah daerah.
Adapun Program yang dilaksanakan, adalah upaya pencegahan dan penanggulangan dampak pandemi covid-19 terutama pada bidang sosial keagamaan.
“Kegiatan KKN Melayu Serumpun ini dilaksanakan pada 26 Juli hingga 30 Agustus, peserta terdiri dari 12 PTKIN se Sumatera, 167 orang dengan 81 laki-laki dan 86 perempuan, dengan dosen pembimbing lapangan sebanyak lima orang dari UIN Imam Bonjol, dan 12 orang dari universitas lain," katanya.
Menurutnya, peserta sudah divaksin dan rapid. KKN dilaksanakan di Kecamatan Enam Lingkung dan Ulakan Tapakis.
Wakil Rektor III UIN Imam Bonjol Dr. Ikhwan mengatakan, KKN Melayu Serumpun ini adalah gagasan untuk membangun sinergi antar Serumpun Melayu, seperti Singapura, Malaysia dengan tujuan untuk membentuk beberapa karakteristik persoalan keagamaan dan ras Melayu.
"Mari laksanakan KKN ini dengan ikhlas dan semangat jihad, dengan menggerakkan seluruh semangat, ilmu dan sikap yang telah diajarkan di kampus. Ini juga termasuk dalam tri dharma perguruan tinggi. Bantulah Pemda untuk melaksanakan program, terutama terkait penanggulangan covid-19," ungkapnya.
Menurutnya, secara medis ilmu kesehatan kurang, namun covid tidak hanya tanggungjawab tenaga medis saja. Tetapi tugas bersama, terutama terkait masalah sosial keagamaan.
"Seperti diketahui, masyarakat sudah mulai letih akibat lamanya pandemi ini. Di sinilah pentingnya peran kita sebagai mahasiswa untuk selalu memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, bahwa diperlukan komitmen bersama untuk mencegah dan mengendalikan covid-19,” tutupnya. (ad)
