 |
| Fhoto Dok.Humas |
Dia mengatakan, seperti diketahui visi daerah, adalah Padang Pariaman berjaya, unggul berkelanjutan, religius, sejahtera dan berbudaya. Salah satu misi yang diemban oleh DPMPTP, misi ke-7, meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi melalui penciptaan lapangan kerja.
"Dalam mewujudkan misi tersebut, diperlukan peran berbagai pihak terumata pelaku usaha (swasta) yang berkontribusi sekitar 77 persen terhadap peningkatan ekonomi pemerintah, dan peran pemerintah diperkirakan berkontribusi hanya 23 persen," katanya.
Oleh karenanya, kata dia, Pemkab Padang Pariaman sangat memprioritaskan upaya agar pelaku usaha mendapat kemudahan dan merasa nyaman dalam melakukan aktifitas usahanya.
"Adapun kebijakan dan upaya yang dilakukan, mengupayakan terwujudnya pembangunan kawasan industri baru di Nagari Kasang sebagai penopang kawasan Padang Industrial Park, penyusunan rencana umum penanaman modal (RUPM), pemberian insentif dan kemudahan berusaha kepada pelaku usaha," katanya.
Menurut dia, langkah yang diambil DPMPTP, adalah mempromosikan potensi dan peluang investasi serta fasilitasi penyelesaian hambatan investasi, dan meluncurkan 16 inovasi pelayanan, di antaranya Papa Joss, Ajep Papa serta Klinik LKPM.
Ia menambahkan, dampak positif lain dari perubahan terhadap pelayanan yang dilakukan DPMPTP, adalah di perolehnya prestasi dan berbagai penghargaan. Mengantarkan Padang Pariaman meraih juara 1 tingkat Sumatra Barat sebagi unit pelayana prima dan inovasi publik 2018, piagam penghargaan untuk DPMPTP dari Kemenpan RB RI sebagai unit penyelenggara pelayanan publik kategori sangat baik 2018, peringkat II sebagai perangkat daerah terinovatif 2020.
"Mari ikuti Bimtek ini dengan seksama, sehingga nantinya dapat mengerti dan memahami tata cara pengisian laporan perkembangan penanaman modal, dan laporan yang disampaikan terlaksana secara tepat wakru dan sesuai dengan kondisi ril perusahaan," tutupnya. (ad)
