Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PARODI

 


PARODI

PEROKOK BERAT  

 

Sebagian pengendara sepeda motor di jalanan banyak kita jumpai pengendara sambil merokok untuk menghilangkan kejenuhan, agar rileks diatas motor.

Pendapat seperti itu dijumpai oleh Sutan Palala ketika berboncengan dengan pengendara perokok berat mencari jalan pintas agar tepat waktu menuju lokasi yang dituju.

 Di pertengahan jalan, sutan palala tak habis pikir. Kenapa tidak, jalan yang ia tempuh itu lebih jauh dari perkiraan jalan yang biasa ditempuhnya. 

 Menurut si pengendara motor, jalan yang ditempuh itu adalah jalan pintas untuk menuju lokasi yang dituju.

 "Kama tibo wak ko Jo Saoh," tanya sutan Palala kepada si pengendara motor.

 "Tapi awak mencaghi jalan pintas, bia capek tibo dilokasi," jawab si pengendara Jo Saoh  dengan style yakinnya.

Sutan Palala dengan sikap tenang dan sedikit berpikir, menguras otaknya dengan hitungan matematika, kilo meter ditambah jarak waktu tempuh pada jalan pintas itu tidak sesuai dengan jalan yang biasa ditempuh.

 Bahkan, jalan pintas yang mereka tempuh itu membawa mereka ke jalan yang menyesatkan di lokasi Tempat Akhir Pembuang Sampah (tersesat red).

Sutan Palala tidak bisa menahan emosi, dengan sikap ketawa terbahak bahak ia sikapi kesesatan jalan yang ia dapati itu.

 "Hahaha..Hahaha.. Hahaha.. kama wak tibo ko, la sampai wak dakek pembuangan sampah, iko lokasi yang paling busuk, sagalo sampah organik dan sampah nonorganik bacampua disiko," sembari cemberut sutan palala menertawai si pengendara motor itu.

 Si pengendara motor mengakui kesalahannya, namun dengan keyakinanya itu membuat jarak tempuh yang ia dapati lebih jauh dari jalan biasanya.

 "Ijan Ambo digalakkan Tan Palala, iyo Ambo salah jalan, nan kcek Ambo iko jalan pintas ntu, ndak tau inyo tibo tampek pembuangan sampah," jawab Ajo Saoh.

 Si pengendara, untuk membela diri dari kesalahannya itu, ia berdalih.

 Biasonya kalau Ambo mambaok honda, suapayo ingek jalan yang ditampuah, ambo marokok. Karano rokok ko ambo ndak pernah sasek mambaok honda,” dalih bodoh Ajo Saoh yang dilontarkan kepada Suatan Palala, untuk membela diri.

 Dengan kebodohan yang ditunjukan si pengendara itu, Sutan Palala memberikan masukan kepada Ajo Saoh, agar merokok itu membahayakan bagi si perokok dan bagi orang lain.

Lai jaleh dek Ajo Saoh, secara aturan, larangan merokok sambil berkendara  tertulis pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat,” jelas Sutan Palala mengurui Ajo Saoh.

Kalau Ajo Saoh la biaso marokok sambia mambaok honda, dapek dijarek jo peraturan mentri Perhub ntu. Ugang nan bakonceng sakironyo kanai mato e dek api okok Ajo Saoh, Ajo bisa dituntuik mencelakai orang lain dan dapek dipidanakan,” tegas Sutan Pala kepada Ajo Saoh.

Ketika merokok terlanjur dianggap kebiasaan buruk di masyarakat, maka stigma itu melekat secara turun temurun, bahkan merupakan stereotype di saat hari terdapat korban dan ada orang terugikan.

 Memang dari sisi rokok dianggap sebagai biang kerugian, utamanya ketika dikait kaitkan dengan kesehatan. Namaun, ada sebagian orang pecandu berat rokok menyebutkan ‘Sehat Tanpa Berhenti Merokok’ entah filosofi bagi perokok berat.

Kalau melihat ada pengendara yang merokok, jangan berada tepat di belakangnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari abu maupun bara api dari pemotor di depan. Kemudian, selalu tutup visor helm agar aman dalam berkendara.

Menutup visor helm selain melindungi dari abu rokok, bisa juga terhindar dari debu dan benda-benda kecil yang beterbangan ketika berkendara. Kemudian, tidak perlu menegur pengendara yang merokok tadi.

Sayangilah diri dengan berkendaraan selalu patuh terhadap rambu-rambu lalulintas, dan patuh dijalan raya, agar kita selamat dan sampai ke alamat yang kita tuju,” (Sutan Palala)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies