 |
| Wagub Sumbar Audy Joinaldy bersama Bupati Suhatri Bur meresmikan Koperasi Rancak Basamo |
Kayu Tanam--Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur meresmikan koperasi produsen ayam petelur, Rabu (16/6) di Kantor Koperasi Rancak Basamo Kayu Tanam.
Dia mengatakan, tujuan koperasi embantu memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi para anggotanya serta masyarakat sekitar. Membantu pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, dan meningkatkan tatanan perekonomian di Indonesia.
“Populasi ayam petelur di Padang Pariaman diperkirakan masih berjumlah lebih kurang 500 ribu, sedangkan di Limapuluh Kota sudah berjumlah 12 juta. Maka dari itu, diharapkan Padang Pariaman bisa menyusul dan bahkan lebih unggul dibanding yang lainnya," kata dia.
Dengan adanya Koperasi Rancak Basamo Kayu Tanam ini, kata dia, besar harapan koperasi ini konsiten memajukan usaha dan anggotanya. Di ketahui bahwasanya keanggotaan koperasi ini tidak hanya di sekitar Kayu Tanam, namun juga untuk masyarakat Padang Pariaman.
Suhatri Bur minta Dinas atau OPD terkait, seperti Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja Koperasi dan UKM untuk terus membina dan mengayomi koperasi ini. "Koperasi ini salah satu aset kita,dan saya berharap untuk terus menumbuhkan kelompok-kelompok usaha yang dapat dibentuk menjadi koperasi," kata Ketua DPD PAN Padang Pariaman ini.
Kepada Kepala Dinas atau OPD terkait lainya, Suhatri Bur minta untuk membantu memfasilitasi mengenai bantuan-bantuan mesin, penyaluran produk, dan perizinan guna memajukan Koperasi Produsen Rancak Basamo Kayu Tanam dan masyarakat Padang Pariaman pada umumnya.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan, masyarakat harus mengkonsumsi telur minimal tiga butir sehari. Telur adalah sumber protein yang memiliki harga paling rendah. Peluang pasar ayam petelur masih tinggi.Sumatera Barat menjadi buffer stock telur untuk Sumatera bagian tengah.
"Diharapakan Pemerintah Daerah Padang Pariaman terus mendorong dan mefasilitasi usaha peternakan. Ayam petelur hanya diproduksi oleh daerah penghasil jagung dan beras, dan ini sudah dimiliki oleh Kabupaten Padang Pariaman," katanya.
Menurut dia, Indonesia harus mencontoh Negara Malaysia yang masyarakatnya mengkonsumsi tiga kali lebih banyak telur dibanding Indonesia. Ini juga merupakan salah satu cara mengatasi stunting. Dengan mengkonsumsi protein sejak usia kandungan dan dari bayi, hingga saat ini total konsumsi telur masyarakat Indonesia sebanyak 120 per tahun,” tutupnya. (ad)
